klikkalimantan.com, MARTAPURA – Warga Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, mengeluhkan kondisi jalan di desanya yang rusak akibat kerap dilintasi angkutan truk bermuatan meterial seperti pasir, batu gunung, dan batu split.
Keluhan tersebut diungkapkan salah seorang Warga Desa Pingaran Ulu, yakni Samsul. Menurutnya, kerusakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan 3 kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Karang Intan, Astambul, dan Kecamatan Martapura, akibat kerap dilintasi truk bermuatan. Selain itu, juga karena terdampak banjir.
“Sebenarnya warga di Desa Pingaran Ulu menolak kalau truk bermuatan melewati jalan ini, karena menimbulkan kerusakan jalan. Terlebih jalan beraspal ini sebelumnya terendam banjir,” ujar Samsul ketika ditemui klikkalimantan.com, Senin (13/12/2021).
Namun demikian, papar Samsul, ketika sejumlah angkutan bermuatan besar dengan tonase melebihi kapasitas jalan tetap melintas, warga Desa Pingaran Ulu tak dapat berbuat apa-apa.
“Kami bahkan sempat mengadakan pertemuan di Balai Desa Pingaran Ulu, untuk mendiskusikan permasalahan ini bersama aparat desa. Intinya, bagaimana jalan tidak rusak, sepentara para sopir angkutan tidak kehilangan rezeki,” katanya.
Berdasarkan pertemuan tersebutlah, lanjut Samsul, akhirnya desa pun membuat kesepakatan, bahwa setiap truk bermuatan yang melintasi jalan tersebut harus memberikan kontribusi berupa tumpukan meterial guna menambal lubang-lubang pada badan jalan.
“Tapi ternyata kurang efektif. Karena kalau tidak ada warga yang menjaga, meraka hanya melintas saja. Sementara kondisi ruas jalan tambah rusak. Karena itu, kami pun berharap ada upaya lain dari pemerintah setempat, seperti melakukan perbaikan jalan,” tuturnya.
Di tempat berbeda, Halimi selaku Kepala Desa Pingaran Ulu, membenarkan perihal tersebut. Ia juga mengkhawatirkan kondisi ruas jalan kian parah, apabila tidak segera ditanggulangi hingga dua bulan ke depan. Sebab, jalan terus dijadikan akses angkutan bermuatan mulai dari 6 Ton hingga 13 Ton.
“Saban harinya, ada sekitar 50 unit truk yang melintas di ruas jalan ini. Tapi yang membawa muatan material sekitar 25 unit truk. Dinas PUPR pun sudah melakukan perbaikan tambal sulam, tapi tidak secara menyeluruh,” ucapnya.
Lalu, adakah jalur alternatif lain bagi truk bermuatan agar tidak melintasi ruas jalan tersebut?
Halimi menyebutkan ada jalur alternatif lain, yakni ruas Jalan Sungai Ulin. “Tapi, berdasarkan informasi yang saya dapat, alasan mereka melintasi jalan ini karena aksesnya lebih cepat dibandingkan melintasi ruas Jalan Sungai Ulin dari Awang Bangkal menuju Hulu Sungai. Terlebih saat ada razia kemarin, makin banyak truk melintasi ruas jalan ini agar tidak terjaring razia,” bebernya.
Selanjutnya, tambah Halimi, didampingi Ahmad Zaini selaku Kepala Desa Pingaran Ilir, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar, untuk menanggulangi permasalahan ini.
Ahmad Zaini mengkhawatirkan kondisi jalan ini akan kiaan parah, apabila permasalahan tersebut tidak segera ditanggulangi. Sebab, selain berada di musim penghujan, kondisi ruas jalan yang telah dilakukan perbaikan oleh Dinas PUPR pada awal Oktober 2021 lalu juga mulai mengalami kerusakan.
“Badan jalan yang sudah dilakukan perbaikan kemarin sebagian sudah ada yang mengalami keretakan,” pungkasnya.(zai/klik)