klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banjar dalam beberapa pekan ini, kembali merendam sejumlah desa di beberapa kecamatan.
Dari pantauan klikkalimantan.com di lapangan, terlihat beberapa sekolah yang terdampak banjir meliburkan kegaiatan belajar-mengajar, hingga memulangkan seluruh muridnya lebih awal, seperti yang dilakukan dewan guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Martapura Timur pada Rabu (15/12/2021).
“Dari pantauan kami tadi malam, lingkungan di SMP Negeri 2 masih belum terdampak banjir. Namun, saat menjelang subuh, air ternyata sudah masuk ke lingkungan sekolah dan terus meninggi hingga semata kaki atau sekitar 5 cm,” ujar Hajri Mutaqqin, guru di SMP Negeri 2 Martapura Timur.
Hajri berharap, bencana banjir yang kembali mendera Kabupaten Banjar kali ini tak sebesar seperti bencana banjir di akhir dan awal tahun lalu, karena masih menyisakan trauma bagi pihak sekolah.
“Karena bencana banjir pada Desember 2020 hingga Januari 2021 lalu diluar dari kebiasaan bencana banjir tahunan. Sehingga banyak juga fasilitas hingga barang elektronik seperti di lab komputer yang terendam banjir,” katanya.
Atas dasar tersebutlah, papar Hajri, pihak SMPN 2 Martapura Timur yang memiliki total 390 anak didik terdiri dari kelas VII hingga kelas IX akan melakukan upaya pencegahan sedini mungkin, dengan mengamankan sejumlah fasilitas hingga berkas penting milik sekolah ke ruangan yang berada di lantai II. Termasuk memulangkan para siswa-siswinya.
“Guna mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, para siswa-siswi pun sementara ini kita pulangkan, terkecuali dewan guru, meskipun pelajaran dan pembalajaran jadwalnya sudah kita atur sebelumnya seperti pelaksanaan remedial. Karena, dengan masuknya air banjir di lingkungan sekolah, dikhawatirkan ada hewan melata yang berkeliaran,” ucapnya.
Bagaimana jika genangan banjir di lingkungan sekolah yang berada di Desa Pekauman Ulu, Kecamatan Martapura Timur, ini berangsur lama?
Hajri Mutaqqin mengaku pihaknya saat ini masih menunggu instruksi dari hasil rapat Koordinasi Kepala Sekolah (KKS) se-kabupaten dengan Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar.
“Jadi, hari ini kami masih menunggu hasil pertemuan yang membahas terkait kegiatan pembelajaran di sekolah kedepannya seperti apa,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Tamia, siswi kelas VII SMP Negeri 2, mengaku sangat terganggu dalam mengikuti pelajaran saban kali sekolahnya terdampak banjir.
“Sudah sering sekolah saya terdampak banjir, dan tentunya sangat menggangu pembelajaran, ditambah tempat tinggal saya juga kebanjiran. Kalau hari ini memang tidak ada kegiatan belajar, karena baru selesai ulangan,” ucap siswi yang berdomisili di Desa Keramat, Kecamatan Martapura Timur ini.
Dikonfirmasi melalui WhatsApp, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Disdik Kabupaten Banjar, Liana Penny mengungkapkan, berdasarkan laporan sementara, sudah terdata sebanyak 5 unit sekolah yang terdampak banjir di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Martapura Timur dan Kecamatan Pengaron.
“Tapi, ada juga yang baru pekarangan sekolah saja yang terendam. Karena itu, saya pun mengimbau bagi sekolah yang masih dapat melakukan kegiatan belajar-mengajar, agar tetap mengutamakan kesehatan, dan keselamatan. Terlebih, pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil sudah selesai, sehingga apabila terjadi hal-hal yang urgen, intensitas ke sekolah pun bisa dikurangi,” imbaunya.
Pejabat definitif Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan SMP Disdik ini kembali mengingatkan, memasuki libur semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2021/2022, sekolah diharapkan memperhatikan kemanan sekolah, tak terkecuali aliran listrik guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.(zai/klik)