klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, melalui instansi terkait, kini tengah sibuk melakukan pembongkaran badan Jembatan Pulau di Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul yang tersisa, pasca ambruk akibat terjangan tumpukan ‘pampangan’ (material) yang terseret derasnya arus air Sungai Riam Kiwa beberapa waktu lalu.
Meskipun upaya pembersihan tumpukan material sebelumnya sudah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar sejak 12 Januari 2022 lalu, namun akibat terjangan tumpukan pampangan terus berdatangan, pasca meluapnya air Sungai Riam Kiwa sejak 11 Januari 2022 lalu menyebabkan kontruksi jembatan sepanjang 70 meter dengan lebar 1,5 meter mengalami kerusakan, hingga badan jembatan sepanjang 10 meter putus dan hilang terbawa deras arus Sungai Martapura pada 16 Januari 2022.
“Memang di awal 2022 ini Kabupaten Banjar banyak menghadapi bencana. Salah satunya bencana banjir hingga menimbulkan kerusakan infrastruktur, seperti yang terjadi di Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul,” ujar Bupati Banjar, H Saidi Mansyur, Selasa (18/1/2022).
Akibatnya, lanjut Saidi Mansyur yang sudah meninjau langsung ke lokasi jembatan yang menghubungkan RT03 dengan RT06, dan RT07 di Desa Pingaran Ilir pada 16 Januari 2022 lalu, menyebabkan aktivitas warga setempat terganggu.
“Jembatan ini tidak hanya menjadi akses penghubung warga untuk melaksanakan kegiatan keagamaan di desa seberang, akan tetapi juga sebagai akses penghubung masyarakat untuk melaksanakan kegiatan saban harinya. Karena itu, Pemkab Banjar melalui sumber daya yang ada pada dinas terkait akan melakukan perencanaan untuk membangun kembali jembatan tersebut,” katanya.
Sedangkan terkait sumber pendanaan, lanjut Saidi menjelaskan, selanjutnya akan kembali disampaikan dinas terkait.
“Setidaknya untuk langkah kedepannya, Pemkab Banjar akan melakukan penanganan jangka pendek dengan membangun jembatan sementara, agar warga setempat tidak terganggu dalam hal sarana dan prasarana. Kalau secara pribadi, saya maunya cepat dilakukan pembangunan. Tapi, semua itu kan ada mekanismenya yang harus dilalui,” pungkasnya.(zai/klik)