klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sejak beberapa hari terakhir, yakni terhitung sejak 22 hingga 25 Januari 2022, cuaca di Kabupaten Banjar kerap diguyur hujan dan berubah menjadi panas.
Bahkan, cuaca panas yang mendera selama beberapa hari tersebut telah mengeringkan genangan air di beberapa daerah yang sebelumnya terdampak banjir, pasca meluapnya air Sungai Riam Kiwa pada 11 Januari lalu.
Cuaca agak bersahabat tersebut dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan, melalui Yayan Darlianto selaku Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD ketika ditemui klikkalimantan.com.
“Tapi, untuk status bencana di Kabupaten Banjar masih berstatus Siaga Darurat Bencana Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor. Namun, beberapa hari terakhir memang iklim cuaca di Kabupaten Banjar sangat bersahabat,” ujarnya, Selasa (25/1/2022).
Berdasarkan rilis terbaru Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 23 Januari 2022, papar Yayan, pada Februari 2022 nanti potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Banjar masih cukup tinggi. Yakni antara 300 hingga 500 milimeter.
“Mudah-mudahan, dengan perubahan iklim cuaca beberapa hari ini menjadi panas, bencana banjir di Kabupaten Banjar tidak terjadi lagi, meskipun curah hujan tinggi. Kalau hujan tidak terjadi secara menyeluruh, khususnya di daerah hulu, maka dengan iklim cuaca kadang berubah panas, tentunya bencana banjir tidak akan terjadi lagi, karena volume sungai masih mampu menampung air hujan yang turun,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Yayan, jika hujan mengguyur wilayah Kabupaten Banjar tak terkecuali di daerah hulunya berbarengan, bencana banjir sudah pasti tidak dapat dihindari.
“Karena prediksi curah hujan yang terjadi pada Februari 2022 mendatang kurang lebih seperti yang terjadi pada Januari 2022 ini, yang menyebabkan beberapa kecamatan pada 11 Januari 2022 lalu terdampak bencana banjir. Yakni Kecamatan Sungai Pinang, Telaga Bauntung, Pengaron, Simpang Empat, dan Kecamatan Mataraman. Sedangkan bencana banjir yang mendera di Kecamatan Astambul, Martapura, dan Martapura Timur tidak berdampak terlalu parah,” pungkasnya.(zai/klik)