Dinas KUMPerindag Banjar Operasi Pasar Minyak Goreng Khusus IKM

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Semenjak beberapa bulan di penghujung 2021 lalu, menjadi masa sulit bagi para pelaku industri kecil (IKM). Terutama yang kegiatan usahanya bergantung pada minyak goreng sebagai komponen utama produksinya. Penjual gorengan, atau para pengolah keripik misalnya. Betapa tidak, harga minyak goreng sempat mencapai Rp22.000 per liter.

Kondisi yang kemudian berujung pada penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah. Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan. Meski HET telah ditetapkan, masalah baru justru terjadi. Minyak goreng jadi barang langka di pasaran.

Meringankan beban para pelaku IKM tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) Kabupaten Banjar melaksanakan operasi pasar minyak goreng, Jumat (18/2/2022) di halaman kantor dinas setempat. Ratusan liter minyak goreng disiapkan dan dijual dengan harga HET.

Kepala Dinas KUMPerindag, I Gusti Made Sutyawati didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Barang Pokok dan Penting, Eka Yustinawati mengatakan, sebanyak 152 jerigen minyak goreng isi lima liter merek Tawon disiapkan. Satu pelaku IKM hanya bisa membeli satu jerigen.

Dijual sesuai HET, Rp70.000 per jerigen, kata Made Suryawati, harga per liternya Rp14.000. “Satu pelaku hanya satu jeringen. Tidak banyak tapi diharapkan dapat meringankan beban para pelaku IKM di tengah kondisi sekarang ini,” ujarnya.

Ludes terjual dalam sekejap, ditambahkan Eka Yustinawati karena sehari sebelumnya pelaksaan operasi pasar telah diinformasikan kepada para pelaku IKM di bawah binaan Dinas KUMPerindag. “Lewat grup di WA. Jadi hari ini tinggal ambil saja karena sebelumnya pelaku IKM yang ingin membeli harus mendaftar dulu,” ujarnya sembari mengatakan kegiatan yang sama akan kembali dilaksanakan di Kecamatan Paramasan 28 Februari mendatang.

BACA JUGA :
Kali Kedua, Akun Medsos Kadis Kominfo Kapuas Diretas

Tak banyak, satu pelaku IKM hanya bisa membeli satu jeriken, namun menurut Erna, seorang pelaku IKM yang datang ke Kantor Dinas KUMPerindag dirasa cukup membantu. “Lumayan, karena minyak goreng di pasaran saat ini sedang langka,” ujarnya.

Pengolah berbagai jenis keripik dengan label ‘Krijati Snack’ di Jalam Rahayu, Kelurahan Sungai Paring ini mengaku, dalam sehari tak kurang dari 25 kilo kripik pisang. Selain kripik pisang, dia juga mengolah kripik kentang, tempe, dan jamur. “Paling sedikit perlu 20 liter untuk menggoreng kripik. Karena lebih banyak minyak goreng yang digunakan, semakin cepat pula proses menggorengnya,” kata Erna. (to/klik)

Scroll to Top