klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banjar, masih belum dapat estimasikan kerugian akibat peristiwa kebakaran yang meluluhlantakkan bangunan Kantor Desa Sungai Kitano, dan bangunan perpustakaan SDN Sungai Kitano 1, di RT03 Jalan Musta’lim Billah, Kecamatan Martapura Timur, yang terjadi sekitar pukul 15.30 Wita pada 10 Maret 2022 lalu.
“Setelah kami survey, memang kondisinya sangat parah. Karena ini musibah kebakaran, tentu pemerintah desa juga harus membuat laporan kepolisian dulu. Serta melakukan inventarisir sejumlah aset barang dan dokumen penting yang terbakar dan berhasil diselamatkan,” ujar Kepala Dinas PMD Kabupaten Banjar Syahrialludin, saat ditanya klikkalimantan.com bersama salah satu awak media, Senin (14/3/2022).
Syahrialludin menjelaskan, setelah semua hal tersebut dilakukan dan menerima surat hasil penyelidikan kepolisian, barulah pihak desa melaporkan ke Dinas PMD terkait sejumlah aset barang dan dokumen yang telah terbakar dan berhasil diselamatkan.
“Selanjutnya, laporan tersebut akan kami teruskan ke Bupati Kabupaten Banjar, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian. Karena itu, kami masih belum bisa mengestimasikan berapa besar kerugian yang telah ditimbulkan akibat kebakaran Kantor Desa tersebut,” katanya.
Karena sebab itulah, lanjut Syahrialludin, pihaknya langsung menyurati pihak desa untuk melakukan inventarisir sejumlah aset barang dan dokumen yang terbakar dan yang berhasil diselamatkan, sebagai bahan evaluasi saat dilakukan pemeriksaan.
“Untuk aset barang yang hangus terbakar, nantinya akan dihapuskan. Agar layanan untuk masyarakat desa tetap dapat berjalan, aparat Desa Sungai Kitano sementara ini membuka layanan di teras kantor, sembari memikirkan jangka panjang untuk pembangunan kantor desa kembali, karena pembangun kantor desa membutuhkan dana yang cukup besar. Kalau nantinya harus mengontrak bangunan lain, maka akan dianggarkan,” tuturnya.
Di tempat berbeda, Plt Kepala Disdik Kabupaten Banjar, Liana Penny, mengaku sudah meninjau langsung bangunan perpustakaan yang rata dengan tanah akibat peristiwa kebakaran tersebut.
“Kami bersama koodinator wilayah (korwil) sudah meninjau langsung lokasi. Selanjutnya, aset bangunan tersebut akan dihapuskan karena masih tercatat di bagian aset. Saat ini kami sudah mengusulkan untuk pembangunan perpustakaan tersebut, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dimana untuk besaran biaya pemerintah pusat yang menentukan,” ucapnya.
Pejabat definitif Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan SMP Disdik ini mengestimasi kerugian kurang lebih sekitar Rp100 Juta. Terlebih bangunan tersebut sudah tua.
“Bangunan perpustakaan ini kan dulunya rumah dinas. Karena tidak terpakai, maka difungsikan sebagai perpustakaan. Insya Allah tahun depan akan dibangunkan kembali,” pungkasnya.(zai/klik)