klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tingginya intesitas curah hujan sepekan terakhir, menyebabkan beberapa desa di 7 kecamatan di Kabupaten Banjar kembali dilanda banjir. Khususnya di daerah yang berada di bantaran Sungai Martapura.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan mengatakan, tercatat 7 kecamatan yang kembali terdampak bencana banjir. Yakni Kecamatan Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, Cintapuri Darussalam, Astambul, Sungai Tabuk, dan Kecamatan Gambut.
“Total jumlah rumah atau jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir, hingga saat ini masih dilakukan proses pendataan. Untuk warga terdampak banjir yang mengungsi sebagian baru terdata di Desa Sungai Rangas, Kecamatan Martapura Barat. Tadi pagi Tim Reaksi Cepat (TRC) telah mengevakuasi ibu hamil dan Lansia di Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura, untuk diungsikan ke rumah kerabat dekatnya yang tidak terdampak banjir,” ujarnya, Selasa (22/3/2022).
Mengingat curah hujan kerap terjadi dari sore hingga malam hari hingga mengakibatkan air Sungai Martapura meluap, Ahmad Solhan mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Kami per waktu selalu melakukan pemantauan situasi dan kondisi bencana banjir, khususnya di wilayah bantaran Sungai Martapura, karena kenaikan muka air saat ini terjadi pada malam hari. Bahkan, kami juga sudah menurunkan 1 unit speedboat, dan menyiagakan perahu karet untuk membantu warga yang ingin dievakuasi. Juga ada posko mobile, hingga menyalurkan bantuan logistik ke Desa Penggelaman, Kecamatan Martapura Barat. Juga sudah mendirikan dapur umum,” katanya.
Berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjut Ahmad Solhan, intesitas curah hujan ektrem akan terjadi hingga akhir Maret nanti.
“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, dan akhir Maret curah hujan bisa berakhir. Sedangkan terkait ketersediaan logistik saat ini masih ada, dan mudah-mudahan tercukupi,” harapnya.
Di tempat berbeda, Muhammad Ramli selaku Camat Martapura, menyebut bencana banjir yang terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan tersebut sudah merendam sejumlah desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Martapura.
“Sejumlah desa dan kelurahan yang terdampak banjir, yakni Desa Tunggul Irang Ulu, Tunggul Irang Ilir, Bincau, Bincau Muara, Labuan Tabu, Desa Jawa Laut, Pasayangan Barat, Keraton, Tanjung Rema, Pemasiran, Komplek Perumahan Berkat Alam Sekumpul, Lutfia Tunggal, Sungai Sipai, Cindai Alus, Karang Putih, Tungkaran Keramat, Kelurahan Jawa, dan Desa Tambak Baru Ulu, Tambak Baru Tengah, dan Tambak Baru Ilir yang berada di bantaran Sungai Martapura,” bebernya.
Muhammad Ramli menjelaskan, sejumlah desa dan kelurahan tersebut mulai terdampak banjir sejak 18 Maret 2022 lalu, dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 20 Cm hingga 50 Cm.
“Untuk data pasti jumlah unit rumah dan KK yang terdampak banjir masih dalam proses. Tapi kami memperkirakan ribuan rumah di wilayah Kecamatan Martapura terdampak banjir. Tapi, tenaga kesehatan dari Puskemas sudah turun ke lapangan memberikan bantuan kesehatan untuk warga terdampak banjir. Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) pun sudah berusaha memberikan bantuan untuk warga yang terdampak cukup parah, karena desa sendiri memiliki anggaran tanggap bencana yang bersumber dari alokasi Dana Desa (DD),” pungkasnya.(zai/klik)