Tak Berjualan 2 Hari, Hak Pedagang di Pasar Wadai Ramadhan Dicabut

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Rapat Koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pedagang yang bakal mengisi kegiatan Pasar Wadai Ramadhan 1443 Hijriah/2022, Selasa (29/3/2022)

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Banjar kembali gelar rapat koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pedagang yang bakal mengisi kegiatan Pasar Wadai Ramadhan 1443 Hijriah/2022, Selasa (29/3/2022).

Rakor yang digelar Disbudparpora bersama 20 pedagang di bawah koordinator Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB) Kabupaten Banjar tersebut untuk menjelaskan masalah teknis pelaksanaan Pasar Wadai Ramadhan, yang kali ini akan mengusung konsep berbeda. Termasuk menampilkan berbagai pentas kesenian Banjar, sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

“Pada rapat yang digelar Disbudparpora hari ini, pedagang diberikan pengarahan terkait teknis pelaksanaannya nanti saat di lapangan. Sistem pembayaran pun nantinya akan menerapkan non tunai, atau pembayaran digitalisasi yang akan disediakan. Karena pertama kali, mudah-mudahan dapat berjalan lancar, sehingga dapat menjadi bahan untuk kita evaluasi berikutnya,” ujar Rusdiansyah selaku Direktur Perumda PBB Kabupaten Banjar, usai mengikuti rapat bersama Disbudparpora.

Selain menyuguhkan beraneka ragam kue, papar Rusdiansyah, Pasar Wadai Ramadhan sebagai even tahunan tersebut juga akan melibatkan 20 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di bawah koordinator Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) Kabupaten Banjar.

“Kegiatan Pasar Wadai Ramadhan kali ini hanya difokuskan di Jalan Kenanga saja. Di area tersebut nantinya akan menyuguhkan tampilan yang berbeda. Sehingga pengunjung tidak hanya sekedar berbelanja saja. Namun, juga bisa sembari bersantai menunggu beduk berbuka puasa,” ucapnya.

Rusdiansyah pun memastikan, bahwa pedagang pasar yang akan mengisi kegiatan Pasar Wadai Ramadhan yang digadang-gadang bakal menjadi tempat destinasi wisata temporer tersebut sudah berkomitmen akan aktif berjualan selama 30 hari.

“Sebenarnya semua pedagang sangat antusias untuk mengisi kegiatan tersebut, tapi yang kita ikutkan sebanyak 20 pedagang saja, dan tentunya akan kita evaluasi. Bagi pedagang yang tidak bisa mengikuti, akan kita ikutkan di tahun berikutnya atau secara bergantian. Pedagang pun sudah membuat surat perjanjian, bahwa menyatakan akan aktif berjualan selama Ramadhan. Kalau tidak aktif selama 2 hari, maka hak berjualannya akan kita cabut dan diserahkan ke pedagang yang lainnya,” pungkasnya.(zai/klik)

BACA JUGA :
Omzet Terjun Bebas, Pengusaha Kedai Kopi Sambangi Dewan
Scroll to Top