klikkalimantan.com, MARTAPURA – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar, dengan agenda Pengesahan Perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Rabu (6/4/2022), berlangsung memanas.
Pasalnya, dalam rapat tersebut sempat terjadi perdebatan, skors, hingga dihujani interupsi terkait pembentukan AKD. Salah satunya terkait komposisi Komisi yang akan disetujui di DPRD Kabupaten Banjar.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Rizanie Anshari selaku pimpinan rapat, menilai bahwa persoalan komposisi merupakan hak setiap anggota dewan.
“Di DPRD ini kan dinamis. Semua butuh komunikasi politik, ketika persoalan komposisi ini menjadi hak kawan-kawan untuk menentukan sikap siapa yang akan dipilih dan tidak terpilih. Karena sudah ranah politik, mungkin kawan-kawan perlu formasi agar lembaga ini kedepannya lebih baik dan sebagai penyegaran. Karena sudah berkaca selama dua tahun enam bulan kemarin,” ujarnya.
Formasi tersebut, dikatakan Politisi Nasdem ini, juga merupakan bagian dari pelatihan anggota DPRD. “Jadi, proses pemilihan demokrasi di Komisi merupakan hak kawan-kawan di tingkat komisi dan partai yang akan melakukan komunikasi politik,” sebutnya.
Dari hasil rapat paripurna tersebut, disepakati untuk Komposisi komisi, yakni Komisi I sebanyak 8 orang diketuai H Abdul Razak, Komisi II sebanyak 10 orang diketuai M Zaini, dan Komisi III sebanyak 11 orang diketuai Mulkan.
Namun, untuk Komisi IV dengan komposisi 12 orang anggota, hingga saat ini masih belum memiliki ketua, dan akan ditetapkan pada rapat paripurna mendatang. Meskipun upaya pemilihan ketua sempat dilakukan voting, yakni antara Derwana Farmei Golles JN dari Partai Nasdem bertarung dengan Gusti Abdurrahman dari Partai Golkar sebagai calon Ketua Komisi IV.
Sebab, dari upaya voting yang dilakukan didapati hasil suara imbang, yakni Derwana Farmei Golles JN sebanyak 6 suara yang diperoleh dari suara:
- Derawan Farmei Golles JN (Nasdem)
2. Ismail Hasan (Demokrat)
3. Fitriah (PPP)
4. Mardani (Nasdem)
5 Hermani (PKB)
6. Rusdiana (Golkar)
Hasil serupa pun diperoleh Gusti Abdurrahman yang akrab disapa Antung Aman, yakni sebanyak 6 suara;
- M Iqbal (Gerindra)
2. Ahdiat (PKS)
3. Soraya (PAN)
4. Diah Rivani (PDIP)
5. Syahrin (Gerindra)
6. Gusti Abdurrahman.
Pemilihan Ketua Komisi IV yang dilakukan secara terbuka tersebut, lantas membuat Antung Aman merasa heran. Sebab, Rusdiana yang satu perahu dengannya lebih memilih Derawan (Nasdem) sebagai Ketua Komisi.
Akan tetapi hingga saat ini Antung Aman masih belum menentukan sikap, apakah persoalan tersebut akan dibawa ke DPP Partai Golkar. Lantaran Rusdian memilih Derwana, maka hasil voting pun imbang.
“Saya cukup heran sekaligus kaget, karena orang tidak satu partai saja mendukung, tapi ini dari sesama partai justru sebaliknya. Sepertinya ada yang tidak wajar dan perlu menjadi atensi bagi partai Golkar,” pungkasnya.(zai/klik)