Dinas PUPRP Lakukan Penelitian Penyebab Ambruknya Ruko 3 Lantai di Gambut

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, hari ini melakukan penelitian terkait penyebab kegagalan konstruksi bangunan rumah toko (ruko) tiga lantai yang difungsikan sebagai toko ritel modern jaringan Alfamart di Jalan Ahmad Yani Km14, Kecamatan Gambut, yang ambruk pada Senin 18 April 2022 sekitar pukul 17.15 Wita kemarin.

Atas musibah ambruknya bangunan tiga lantai yang menyebabkan sebanyak 10 orang luka-luka, dan 4 orang diantaranya meninggal dunia tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar menuturkan rasa prihatin dan belasungkawanya.

“Karena itu, atas perintah Bupati Kabupaten Banjar, kami melakukan kegiatan pengecekan langsung di lapangan terkait penyebab kegagalan konstruksi bangunan yang ambruk tersebut,” ujarnya kepada sejumlah awak media, Selasa (19/4/2022).

Menurut pejabat definitif Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar ini, Dinas PUPRP hingga saat ini masih belum dapat menyimpulkan penyebab ambruknya bangunan ruko tiga lantai tersebut.

“Karena banyak faktor yang bisa mempengaruhi. Seperti faktor kontur tanah, pondasi, hingga faktor konstruksi secara rinci. Karena itu, kami masih belum bisa ber-statement, apa penyebab kegagalan bangunan ini. Biarkan kami bekerja untuk melakukan penelitian terhadap bangunan yang ambruk ini terlebih dulu,” ucapnya.

Apakah Dinas PUPRP Kabupaten Banjar sebelumnya sudah pernah menyurati terkait kondisi bangunan gedung yang berada di Kabupaten Banjar?

Riza Dauly mengamininya. Namun, ia mengaku lupa untuk jumlah rinciannya.

“Hampir ratusan bangunan gedung yang sudah kita ingatkan. Tapi, untuk bangunan gedung yang secara visual terjadi kemiringan. Sedangkan secara struktur apakah masih bagus atau tidak, kami tidak melakukan sampai ke sana,” akunya.

Diberikannya peringatan tersebut, papar Riza Dauly, sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna bangunan gedung berdasarkan hasil visual.

“Sedangkan terkait bangunan yang ambruk ini, berdasarkan hasil penalaahan visual bahwa bangunan ini tidak termasuk dalam ratusan bangunan gedung yang diperingatkan di Kabupaten Banjar. Karena secara visual bangunan gedung ini relatif tidak miring,” sebutnya.

Mengingat kontur tanah di kawasan tersebut jenis tanah rawa gambut, Riza Dauly menduga bisa jadi disebabkan konstruksi pondasi bawah.

“Sebab, pondasi bawah bisa terpengaruh apabila konstruksi bangunan di atasnya terlalu berat. Sementara kondisi tanah kita relatif tidak stabil, dan terpengaruh pasang surut air yang dapat mempengaruhi konstruksi,” jelasnya.(zai/klik)

BACA JUGA :
Kabupaten Banjar akan Kehilangan Kiram Park
Scroll to Top