KLIKKLAIMANTAN.COM, BANJABARU – Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani membuka kegiatan Sosialisasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), bertempat di Balai Peyuluh KB Guntung Manggis Jalan Karang Rejo Kelurahan Guntung Manggis
Terlihat Ketua Gatriwara Kota Banjarbaru Hj Nahdatun Nusrah Irwansyah dan Kepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru Ir Hj Puspa Kencana MP serta Kepala Bagian Kesra H Rahmadi. Juga Zainal Ariffin S Sos MAP MMKes serta kader dan penyuluh KB se Kota Banjarbaru.
Kepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru Ir Hj Puspa Kencana MP mengucapkan terimakasih kepada Ketua TP PKK Kota Banjarbaru yang sudah membuka kegiatan Sosialisasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan juga sekaligus memberikan arahan dasawisma.
Metode KB Jangka Panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda kehamilan, serta menghentikan kesuburan, yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD (alat kontrasepsi dalam rahim), implan dan kontrasepsi mantap, guna menekan pertumbuhan penduduk di Banjarbaru.
Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani menyampaikan bahwa program KB di Kota Banjarbaru terus mengalami peningkatkan setiap tahunnya, namun sebagian besar masih menggunakan KB jenis suntik dan pil, masih sedikit yang menggunakan program KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti implan, IUD, spiral, MOW dan MOP.
Hj Ririen Nadjmi Adhani berharap para kader dapat memberikan masukan dan pengetahuan kepada calon peserta KB, akan pentingnya Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti implan, IUD, spiral, MOW dan MOP ini.
Hj Ririen Nadjmi Adhani juga meminta para kader juga berperan di dasawisma, karena Dasawisma untuk mendata tetangganya disekitar tempat tinggalnya minimal 10 KK (Kepala Keluarga) untuk mempermudah jalannya suatu program.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (surveilans) atau pun yang lainnya.
Data-data dari dasawisma juga sangat penting bagi Pemerintah Daerah, untuk menjalankan program pembangunan ataupun yang lainnya supaya tepat sasaran. (rul)