Meski Kasus Stunting Rendah, Banjarbaru Tetap harus Waspada

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melaksanakan rapat bersama Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (11/7/2022) di Aula Gawi Sabarataan, Balaikota Banjarbaru. Dihadiri Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono, rapat membahas audit dan manajemen kasus stunting.

Disampaikan Wartono, rapat audit ini penting karena merupakan salah satu rencana prioritas dari rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting. “Untuk mencapai hasil yang optimal, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

Melalui rapat ini pula, kata Wartono, diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai risiko serta langkah lanjutan sesuai masukan dan arahan dari BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan. Termasuk program kerja dan arah kebijakan yang diperlukan dalam upaya penurunan stunting di Kota Banjarbaru.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, H Ramlan menyampaikan, kasus stunting di Kota Banjarbaru tergolong rendah. Namun demikian tetap harus waspada karena tingkat penurunan stunting berada di angka 3 persen pada 2019 – 2020.

Menurut H Ramlan pada rapay diikuti perwakilan perangkat daerah, camat dan lurah se-Kota Banjarnatu ini, perlu optimalisasi pemanfaatan rumah BSPS guna percepatan penanganan stunting.

“Pembentukan tim audit kasus stunting akan menganalisa faktor- faktor terjadinya stunting pada anak. Dilibatkan pulapara dokter anak, ahli gizi, dan psikolog,” ujarnya. (to/klik)

 

BACA JUGA :
Rancangan APBD 2022 Kota Banjarbaru Diajukan
Scroll to Top