Bupati di Haul ke-71 Syekh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Syekh Muhammad Aryad Al Banjari

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
HAUL - Bupati Banjar H Saidi Mansyur saat menghadiri peringatan Haul ke-71 Syekh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Syekh Muhammad Aryad Al Banjari. (foto: kominfo/klik)

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Bupati Banjar H Saidi Mansyur menghadiri peringatan Haul ke-71 Syekh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Sabtu (23/7/2022) di kediaman H Muhammad, Jalan Berlian, Pasayangan Selatan, Martapura. Haul juga dihadiri sejumlah tokoh agama dan habaib.

Pada manakib yang dibacakan H Muhammad disebutkan, Syekh Ali bin Mahmud bin Syekh Arsyad Al Banjari lahir di Makkah Al-Mukarramah pada 1285 H, atau 1868 Masehi. Syekh Ali lahir dan tumbuh dalam keluarga saleh dan salehah.  Ayahnya, Syekh Abdullah bin Mahmud Al-Banjari merupakan ulama karismatik di Makkah Al-Mukarramah. Beliau dijuluki dengan julukan Syekh Abdullah Wujud dikarenakan apabila beliau berdzikir, tubuhnya tidak lagi nampak terlihat, melainkan hanya pakaian dan sorbannya saja.

“Di dalam keluarganya yang saleh dan menjunjung tinggi ilmu agama itulah Syekh Ali tumbuh besar, hingga beliau mewarisi kecintaan pada ilmu agama sebagaimana ayah, kakek, dan datuknya yang lebih dulu menjadi ulama besar di zaman mereka,” ujar H Muhammad.

Tak ingin menjadi pemutus ‘nasab emas’ keilmuan para leluhurnya, Syekh Ali gigih menimba ilmu kepada banyak ulama. Diiantaranya belajar kepada Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha, Syekh Said Yamani, Syekh Yusuf Al-Khaiyat.

Kemudian kepada Sayyid Husein bin Muhammad Al-Habsyi, Habib Ahmad bin Hasan Al-Saqaf (Assegaf), Mufti Abid bin Husein bin Ibrahim Al-Makki, Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas, Habib Umar bin Salim Al Atthas, Syekh Mahfuz Termas, Syekh Ahmad Fathani, Syekh Zainuddin Al-Sumbawi dan lainnya.

Dalam ilmu Nahwu, Sharaf, dan Fiqih Syekh Ali belajar kepada Syekh Abu Bakar Satha, Syekh Said Yamani, dan Syekh Mahfuz Termas (Ulama dari tanah Jawa). Dalam bidang hadits beliau berguru kepada Syekh Said Yamani, Sayyid Husein bin Muhammad Al-Habsyi, Habib Ahmad bin Hasan Al-Saqaf (Assegaf), Mufti Abid bin Husein bin Ibrahim Al-Makki.

BACA JUGA :
Disarpustaka dan Pengadilan Agama Kapuas Sepakat

Adapun dalam ilmu falaq, Syekh Ali belajar kepada Syekh Yusuf Al-Khaiyat. Tafsir, kepada Sayyid Abu Bakar Satha. Dan mengambil ijazah Thariqah Sammaniyah kepada Syekh Zainuddin Al-Sumbawi.

Guru dari Syekh Ali, Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha adalah salah satu ulama besar bermazhab Syafi’i yang hidup pada akhir abad ke-13 H dan permulaan abad ke-14 kala itu, Sayyid Abu Bakar Satha mengajar kitab Fath al-Mu’in karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari, di Masjidil Haram.

Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari wafat di Makkah Al-Mukarromah, Kamis 12 Dzulhijjah 1307 H dimakamkan di Mu’alla, Makkah. (to/klik)

Scroll to Top