klikkalimantan.com, BANJARBARU – Upaya menekan angka prevelensi stunting terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru melalui sejumlah program. Teranyar adalah program gerakan ‘Bapak Asuh Anak Stuting (BAAS) digagas Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP2KBPMP2A) Kota Banjarbaru.
Disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, H Said Abdullah saat memimpin rapat koordinasi (rakor) peluncuran BAAS, program baru ini digagas untuk melibatkan seluruh pihak di Kota Banjarbaru, para pemangku kebijakan, pihak swata hingga masyarakat mampu untuk menjadi donator dalam memberikan bantuan penanganan stunting.
Karena itu pada hari ini, kata Sekda Said Abdullah, pad arakor ini diundang hadir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perusahaan BUMN dan swasta. “Kita meminta komitmen mereka untuk bersama-sama menjadi bapak asuh dalam rangka percepatan penurunan stunting,” katanya.
Dengan gotong royong dan kerjasama yang bai kantar pihak terkait, Sekda Said Abdullah optimis angka prevelensi stunting dipatok pemerintah pusat sebesar 14 persen pada 2024 dapat tercapai. Saat ini angka stunting di Kota Banjarbaru sebesar 19 persen. Dan itu masih di bawah angka nasional sebesar 27 persen.
Dipaparkan lebih lanjut Sekda, intervensi dari program BAAS ini terbagi menjadi 2, yaitu asuhan prioritas dan pendukung dengan rincian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada calon pengantin/ibu hamil dan balita atau pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi baduta, Penyediaan jamban sehat dan air bersih dan asuhan pendukung lainnya.
“InsyaAllah Kota Banjarbaru berhasil untuk menekan pertumbuhan stunting. Jadi bukan menurunkan angka yang ada tetapi melakukan pencegahan stunting kepada ibu hamil, baduta dan balita,” ucapnya. (to/klik)