klikkalimantan.com, KOTABARU – Pada Juni lalu, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyerahkan bantuan mesin kompos listrik kepada Kelompok Tani Bina Banua, Desa Selaru. Bantuan ini untuk menunjang produktivitas para petani.
Oleh para petani, bantuan tersebut tak disia-siakan. Terbukti hingga akhir Agustus ini telah dihasilkan sebanyak dua ton kompos menggunakan alat tersebut.
“Dulu kita beli pupuk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Saat ini, kita tidak beli lagi, karena kebutuhan sudah terpenuhi. Kita sudah bisa bikin sendiri, tinggal cari bahannya saja,” ujar Jamhuri, Ketua Kelompok Tani Bina Banua.
Menurutnya, adanya bantuan ini dapat menghemat biaya operasional petani sebesar Rp200 – Rp300 ribu per bulan. “Nominal tersebut sangat berarti bagi kami,” kata Jamhuri.
Tak hanya dapat menghemat biaya operasional, melimpahnya produksi kompos menjadi peluang mendapatkan penghasilan tambahan. Pasalnya saat ini para petani sedang menjajaki peluang pasar untuk menjual kompos produksinya.
Senada, Camat Pulau Laut Tengah, Husin mengungkapkan keberadaan mesin listrik pembuat kompos bantuan PLN UIP KLT benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani. Pasalnya, produksi kian mudah dan cepat.
“Dengan sikap konsisten dan bertanggung jawab atas bantuan yang diberikan, dalam dua bulan Kelompok Tani Bina Banua sudah mampu menghasilkan kurang lebih 2 ton pupuk. Hasilnya juga dapat digunakan sendiri untuk menghemat biaya operasional, selanjutnya akan diperjualbelikan untuk masyarakat luas, sehingga perekonomian di Desa Selaru juga akan meningkat,” ucap Husin.
Kabar baik ini diapresaisi Manager PLN UPP KLT 4, Haris Nasution. Dia rasa bangganya kepada masyarakat, karena apa yang diberikan untuk masyarakat dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi dan perkembangan industri di sektor pertanian. (*)