KLIKKALIMANTAN.COM – Setelah melalui ujicoba antar jemput siswa di empat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat yakni, SMP Negeri 1 Martapura, SMP 3 Martapura, Tsanawiayah Model Antasari, dan Tsanawiyah Model Hidayatullah selama 4 hari di akhir 2018 lalu, Program Bus Angkutan Sekolah (BuNGaS) yang dicetuskan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar siap beroperasi penuh Juli 2019.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dishub Banjar H Aidil Basith melalui Kabid Angkutan dan Keselamatan Perhubungan, Rija Eusadi belum lama tadi. “Sebenarnya peresmian program BuNGaS ini sudah dijadwalkan, namun karena waktunya mepet mau memasuki ujian SMP/Sederajat, ditambah jadwal Bupati Banjar H Khalilurrahman yang cukup padat dan lain sebagainya, akhirnya kami tunda,” ujar Rija kepada sejumlah awak media.
Menurut Rija, Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak sekolah, sopir BuNGaS, dan Dishub Banjar sudah dilakukan.
“Sudah ada MoU dengan pihak sekolah, pengoprasianya pun tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banjar, karena dalam tahap ujicoba kita pakai sistem sewa,” jelas Riza yang mengatakan soal operasi atau tarif nantinya dibebankan para pengguna jasa antar jemput dari rumah kesekolah sebesar Rp8.000 berdasarkan kesepakatan.
Dengan adanya program BuNGaS tersebut, Riza memaparkan lebih jauh, selain memberikan rasa aman bagi otang tua di rumah dalam antar jemput, dan keamanan siswa dijalan juga berdampak dengan meningkatnya perekonomian bagi sopir-sopir.
“Karena angkutan sopir sekarang mulai sunyi penumpang, ditambah dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas bagi siswa SMP yang belum wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM),” ucapnya.
Dikatakan Riza, guna memastikan keaman bagi siswa, mobil BuNGaS dan sopirnya pun telah melewati seleksi dan ujicoba, serta sudah terdata.
“Kami bentuk tim penyeleksi kelayakan mobil dan sopir BuNGaS. Jadi semua sopir sudah melalui seleksi, namun untuk tes narkoba dan sejenisnya masih belum dan ini sudah saya sampaikan saat rapat,” ungkapnya. (zai/klik)
