KLIKKALIMANTAN.COM – Kabupaten Banjar termasuk daerah subur koperasi. Mada Teruna, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Banjar menyebutkan, hingga saat ini tak kurang dari 156 koperasi ada di Kabupaten Banjar.
Namun tak ditampik Mada, separo dari jumlah koperasi yang ada tersebut tersisa nama tanpa aktifitas operasional, alias mati suri. “Ada sekitar 70 koperasi yang tak aktif lagi,” kata Mada Teruna saat ditemui klikkalimantan.com belum lama tadi.
Tak lagi pernah melaksanakan Rapat Anggaran Tahunan (RAT) yang menjadi syarat wajib beroperasinya koperasi, menurutnya menjadi musabab puluhan koperasi masuk daftar koperasi tak aktif. Penyebab lain, lantaran kekosongan pengurus.
Ditanya upaya mengaktifkan lagi puluhan koperasi mati suri, Mada Teruna mengatakan, tergantung pada komitmen pemerintah daerah; kebijakan, anggaran, hingga personil. “Sebagai orang koperasi kami siap memajukan koperasi di Kabupaten Banjar, namun untuk itu tentunya perlu komitmen kuat pemerintah daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut dipaparkan Mada, perlu juga diketahui tipikal masyarakat dalam hal pembinaan perkoperasian yang saat ini juga terus dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (SOP) yang dipimpinnya.
“Ada masyarakat yang bisa mandiri yang cukup hanya diberikan bantuan berupa alat. Namun ada koperasi di level bawah yang mesti dibimbing sejak dari permodalan, managemen, hingga pasar,” kata Mada.
Diakuinya, kelemahan saat ini, mendekati koperasi hanya dari satu sisi saja, yakni internal yang berkaitan dengan kelembagaan, sumberdaya. padahal persoalannya pada pangsa pasar. “Mau dijual kemana barang atau produk yang dihasilkan. Di situlah peran pemerintah daerah untuk mencarikan pangsa pasarnya,” kata Mada.(to/klik)