Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Naiknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idhul Fitri lazim terjadi. Mestinya, antisifasi dini bisa dilakukan, agar kenaikan harga bisa ditekan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Tugiatno SSos. Menurutnya, naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, seperi telur, daging, sayur mayur, hingga kebutuhan lainnya selalu mengalami kenaikan menjelang Ramadhan.
Tidak hanya itu saja, papar Tugiatno, naiknya harga kebutuhan pokok lazimnya bertahan hingga dua pekan setelah perayaan Idul Fitri atau lebaran. Tak jarang, naiknya harga melambung tinggi.
“Naiknya harga sembako ketika masuk Ramadhan sudah menjadi hal yang biasa. Banyak pedagang mengambil keuntungan lebih di moment ini,” ucapnya.
Namun demikian, politisi PDI-Perjuangan ini tidak berani berspekulasi naiknya harga kebutuhan pokok disebabkan permainan para tengkulak dan monopoli pedagang besar. Faktor cuaca yang membuat pengiriman dari luar pulau juga turut mempengaruhi naikknya harga sebagian besar kebutuhan pokok.
“Banyak faktor yang mempengaruhi naiknya harga kebutuhan pokok. Bisa saja ada permainan, bisa juga disebabkan adanya keterlambatan pengiriman dari luar pulau lantaran cuaca,” katanya.
Lantas apa yang harus dilakukan? Tugiatno menyebut, banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan bahkan mengimbangi lajunya kenaikan harga. Misalnya memperbanyak pasar murah, mempercepat belanja daerah, hingga mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.
“Selama ini pelaksanaan Pasar Murah dan percepatan belanja daerah bisa menekan laju, bahkan bisa menekan naiknya harga kebutuhan pokok. Disamping itu, pemerintah juga harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran,” sebutnya.
Sekadar diketahui, harga beras lokal Banjar masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan, harga di tingkat pengecer terus mengalami kenaikan. Beras jenis Siam di harga Rp15.000 hingga Rp16.000 per liter. Sedangkan beras Unus di kisaran Rp16.000 hingga Rp20.000 per liter.
Langkah pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui instansi terkait mendatangkan beras asal Pamanukan, setidaknya mampu menekan naiknya harga beras lokal.(sin/klik)