Satu Desa di wilayah Kecamatan Astambul Masih Terdampak Banjir Parah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Desa Munggu Raya, 1 dari 11 desa di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar mengalami banjir terparah.

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Terhitung sejak 27 Februari 2023 lalu, terdata sebanyak 11 dari total 22 desa di Kecamatan Astambul terdampak bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang menyebabkan air sungai meluap.

Dari total 11 desa tersebut, saat ini hanya tersisa satu desa yang masih didera banjir cukup parah. Yakni Desa Munggu Raya, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.

“Pada 29 Februari 2023 lalu, hampir 100% wilayah Desa Munggu Raya terendam banjir. Kala itu hanya Kantor Balai Desa Munggu Raya, dan 2 unit rumah warga saja yang tak terendam banjir,” kata Jumat selaku Kepala Desa (Kades/Pambakal) Munggu Raya, Kamis (16/3/2023).

Kendati ketinggian muka air di Desa Munggu Raya sempat mengalami penurunan, papar Jumat, namun penurunan muka air tak sampai mengeringkan badan jalan yang dipenuhi tumbuhan Kayapu (Pistia Stratiotes).

“Saat diguyur hujan dengan durasi lama atau sekitar satu jam, ketinggian muka air dipastikan kembali mengalami peningkatan sekitar 5Cm. Serta, tumbuhan Kayapu yang kami bersihkan secara bergotong royong akan kembali menutupi badan jalan yang digenangi air,” ujarnya.

Untuk saat ini, lanjut Jumat, ketinggian muka air banjir di Desa Munggu Raya terus mengalami peningkatan, dan terdata sebanyak 164 unit rumah yang dihuni 181 Kepala Keluarga (KK) dengan total 602 jiwa di tiga RT, yakni RT01, RT02, dan RT03, masih terdampak banjir.

“Saat ini untuk ruas jalan di tiga RT tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua, karena ketinggian air masih mencapai sekitar 50 Cm. Kalau air banjir terus meningkat, ketinggian air di dua RT tersebut bisa mencapai sekitar 100 Cm. Akibatnya, berdampak pada perekonomian masyarakat, karena tidak dapat berkerja. Untuk wilayah Kecamatan Astambul ini, daerah kami paling terakhir air banjirnya surut,” ucapnya.

BACA JUGA :
Terkait Penerapan Outsourcing, Satpam RSUD Ratu Zalecha Mengadu ke Dewan

Lalu, bagaimana perhatian pemerintah terhadap Desa Munggu Raya?

Jumat mengakui, dalam bencana banjir tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar telah memberikan perhatiannya. Yakni dengan menyalurkan bantuan paket sembako melalui Badan Penanggulangan Bencana dan stakeholder terkait lainnya.

“Dalam kondisi seperti ini, tentunya masyarakat membutuhkan bantuan paket sembako, karena perekonomian mereka terganggu. Bahkan, dapur umum yang kami dirikan di Kantor Balai Desa Munggu Raya masih aktif hingga saat ini. Hari ini kami juga akan membangun posko pengamanan, karena kemarin sempat dua unit motor milik warga kami hilang, namun beruntung masih bisa ditemukan,” tuturnya.

Selain mengkhawatirkan kondisi perekonomian Warganya, selaku Kades, Jumat juga prihatin terhadap anak-anak, karena aktivitas bersekolahnya terganggu, terlebih saat ini menghadapi ujian sekolah.

“Kalau ketinggian air banjir terus bertambah, biasanya anak-anak yang bersekolah akan di ungsikan ke rumah sanak saudara terdekat yang tidak terdampak bencana banjir, sedang orang tua mereka akan tetap bertahan dengan membuat apar-apar,” pungkasnya.(zai/klik)

 

Scroll to Top