KLIKKALIMANTAN – Dengan memiliki luas lahan sekitar 1.750 hektar wilayah Banjarbaru, masih memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pertanian. Terlebih lagi, di Kelurahan Cempaka yang menjadi kawasan unggulan untuk penanaman padi.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Siti Hamdah, melalui Kabid Pertanian, Muhlan, di ruang kerjanya.
Muhlan menerangkan, dalam menanam padi, ada petani yang melakukannya satu kali dan ada juga dua kali dalam setahun.
Adapun varietas yang ditanam rata-rata, kata Muhlan, adalah Siam Unus, Mutiara dan Mayang. Kalaunya untuk tanaman unggul atau menanamnya dua kali ialah jenis R, Si Hirang, dan sebagainya.
“Untuk yang menanam satu kali terdapat di daerah Landasan Ulin, Banjarbaru Utara, dan Liang Anggang. Sedangkan untuk yang menanam dua kali terdapat di Kelurahan Cempaka, khususnya di Trans Cempaka dengan luas lahan sekitar 60 hektar,” tambahnya.
“Untuk pengairan kita tidak mempunyai irigasi teknis, tapi adalah lahan sawah tadah hujan yang biasanya ditanam pada awal musim hujan,” kata Muhlan.
Ketika ditanyakan apakah sejauh ini untuk perluasan lahan ada peningkatan dari tahun ke tahun atau stabil? Muhlan memberikan jawaban, untuk sementara terkait peningkatan lahan, dari pihaknya tidak ada pelaksanaan penambahan luas baku lahan.
“Biasanya ‘kan dalam istilah pertanian itu adalah cetak sawah. Jadi, Banjarbaru ini karena lahannya banyak yang beralih fungsi, itu menjadi kendala kita sehingga tidak bisa menambah luas lahan. Tapi kita bisa menambah produksinya dengan menanam dua kali setahun,” pungkasnya. (rul)