klikkalimantan.com, MARTAPURA – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Banjar pada 2021 sebesar 40,02 persen. Angka itu yang terbanyak di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel). Kerja keras menurunkan prevalensi terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
Karena menurut Santi Nurlaila, Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengambangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar, untuk menurunkan stunting diperlukan kolaborasi semua pihak. “Dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, hingga melibatkan pihak swasta,” kata Santi.
Dikatakan Santi, pihaknya di Bappedalitbang bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terus melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi dan mengatur strategi agar stunting di Kabupaten Banjar turun. “Sekarang turun menjadi 26,4 persen atau berada di peringkat tujuh se Kalsel,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, beberapa langkah yang sudah dilaksankan untuk mengatasi stunting diantaranya pengawasan remaja putri, perkawinan, kehamilan, melahirkan hingga anak berumur dua tahun. (to/klik)