klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kondisi ruas jalan cor beton dengan panjang kurang lebih 100 metermeter dan lebar 3,5 meter di RT03, Desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar yang ambruk pada pertengahan Mei 2023 lalu kian mengkhawatirkan.
Hal tersebut dikarenakan, kondisi ruas jalan kabupaten yang ambruk tersebut masih dilintasi kendaraan roda empat hingga lebih yang tentunya sangat membahayakan penggunanya. Ditambah tidak ada spanduk imbauan yang melarang kendaraan bermotor dengan kapasitas muatan tertentu.
Menurut salah satu warga Desa Jati Baru, yakni Rahmadi. Saban harinya badan jalan cor beton yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar terus mengalami penurunan, begitu juga pondasi kiri kanan jalan hingga retak dan ambruk.
“Padahal usia jalan belum sampai berumur dua tahun, kalau tidak salah baru satu tahun dua bulan selesai dikerjakan. Kalau kondisi cuaca mulai hujan, jalan ini pasti ambruk, apalagi banjir,” ujarnya pada, Sabtu (10/6/2023).
Kerusakan jalan di RT03, Desa Jati Baru yang lebih dikenal warga setempat dengan nama Simpang Sarai kian parah pasca terjadi peristiwa kebaran yang menghanguskan satu unit rumah warga di Desa Pasar Jarti pada 2 Juni 2023 pekan lalu.
“Saat itu banyak mobil dari petugas pemadam kebaran yang melintas di jalan ini, karena menjadi akses tercepat untuk menuju lokasi kejadian. Sekitar pukul 3.00 Wita dini hari, penurunan badan jalan cor beton kian parah, hingga menyebabkan beberapa pondasi bergeser dan ambruk,” ucapnya.
Baru satu tahun merasakan kenyamanan jalan baru yang menghubungkan Desa Jati Baru dengan Astambul Kota. Kini warga kembali khawatir, kalau-kalau ruas jalan tersebut kembali mengalami kerusakan total.
Sebab, kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2019 lalu, yakni upaya perbaikan penyiringan beton dengan nilai anggaran Rp1,8 Miliar yang dilaksanakan CV Taj’mila, dan sejatinya tinggal penyelesaian (finishing), dengan pengurukan badan jalan dilengkapi dengan pemasangan siring beton kurang lebih sepanjang 80 meter di lokasi yang sama berujung ambruk.
“Karena perbaikan infrastruktur yang ditangani pemerintah sangat banyak. Tentunya tidak dapat langsung melakukan perbaikan. Tapi, setidaknya ada upaya lah dari pemerintah untuk mencegah kerusakan kian parah, misal memasang spanduk larang untuk truk bermuatan melintas di ruas jalan ini,” harapnya.
Harapan tersebut diungkapkan Rahmadi bukan tanpa alasan. Sebab, dari pemantauan klikkalimantan.com di lokasi, kondisi dasar ruas jalan cor beton sebagian besar sudah berongga akibat terjadinya pergeseran tanah dan membuat retakan kurang lebih 100 meter, bahkan pondasi jalan sebagian besar telah bergeser dan ambruk.(zai/klik)