Tekan Stunting, Komisi IX DPR RI dan BKKBN Sosialisasikan KIE dan Bangga Kencana

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Kaliborasi anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, H Alifudin SE MM, bersama BKKBN dalam menekan angka stunting di Kalsel.

klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Isu stunting di Indonesia masih menjadi persoalan dan perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, angka stunting masih tinggi. Sehingga perlu perhatian di segala sektor lapisan masyarakat.

Hal inilah yang mendasari digelarnya sosialisasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting kepada masyarakat, oleh anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, H Alifudin SE MM, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang digelar di salah satu hotel di Kabupaten Banjar, Jum’at (18/8/2023).

Selain Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, H Alifudin SE MM , turut hadir  Ir H Ramlan MA selaku Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan paparan.

Usai sosialisasi, Alifudin menyebut, tingginya kasus stunting di Indonesia menjadi perhatian pemerintah, terutama Komisi IX DPR RI. Oleh karenanya, diperlukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya stunting.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya angka stunting. Diantaranya pernikahan di usia dini, sehingga tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan dan pola asuh anak yang baik dan benar.

“Sebagian besar dipengaruhi  pernikahan dini, sehingga pola asuh yang tidak benar,” katanya.

Alifudin berharap, dengan segala upaya yang dilakukan oleh seluruh pihak saat ini dapat mewujudkan capaian penekanan angka stunting secara nasional, dan pada 2024 nanti mencapai 14%.

“Gerak cepat harus kita lakukan, karena di tahun 2024 kita menargetkan secara nasional itu 14% angka stunting, sebagaimana keinginan Presidin, yakni generasi emas,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Ir H Ramlan MA, mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Disebutkan, kasus yang terjadi di Kalimantan Selatan masih tinggi. Yakni berada di ranking 6 nasional. Sehingga perlu edukasi dan pemahaman kepada masyarakat yang dilakukan secara masif.

“Dari data terakhir, kita berada di urutan keenam nasional dengan jumlah 30% dari 100 kelahiran,” ucapnya.

Beberapa upaya yang dilakukan, sambungnya, cukup memberikan hasil signifikan. Dimana, pihaknya bersama steakhoder mampu menekan angka stunting hingga 5%. Namun, masih belum mencapai angka ideal sebesar 14%.

“Kita optimis di 2024 secara nasional itu 14% angka stunting bisa kita capai. Upaya yang kita lakukan saat ini cukup memberikan dampak yang positif,” pungkasnya, seraya berharap seluruh intansi pemerintahan, baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa, dapat bisa bersama-sama menekan laju peningkatan angka stunting tersebut. (sin/klik) 

 

BACA JUGA :
Keluarga Dua Korban Meninggal Tersetrum di Martapura Terima Santunan

Berita Terbaru

Scroll to Top