Paman Birin Bersyukur Inflasi di Kalsel Terkendali

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
WAWANCARA-Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor didampingi Kabiro Perekonomian Setda Prov Kalsel, Hj Raudatul Jannah diwawancarai awak media usai membuka HLM dan Rakor TPID di Banjarmasin, Kalsel.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARMASIN-Untuk membahas strategi menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan di Banua, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor membuka High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Banjarmasin, Kalsel, Senin (18/9), siang.

Di acara HLM dan Rakor TPID itu, hadir Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional, Budi Waryanto, Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Kalsel, Taufan Akib, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Kalsel, Hj Raudatul Jannah, dan para tamu undangan lainya.

“Saya bersyukur tingkat inflasi di Banua masih terkendali dan berada dalam tren yang melandai, setelah mencapai puncaknya sebesar 7,35 persen Year-on-Year (YoY) pada bulan September 2022, tingkat inflasi Kalsel terus melandai dan menurun, hingga mencapai 4,36 persen YoY  pada bulan Agustus 2023,” kata Sahbirin Noor, biasa disapa Paman Birin.

Capaian yang sangat baik itu, menurut Paman Birin, tentunya tak lepas dari kerja keras dan sinergitas semua yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dalam setahun terakhir ini misalnya, semua pihak terus konsisten melakukan berbagai upaya nyata dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga pangan, sehingga mampu melindungi masyarakat dari dampak kenaikkan harga-harga dalam bentuk operasi pasar maupun pasar murah.

Namun, tambah Paman Birin, meski inflasi terkendali, ia tetap menekankan akan pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara seluruh anggota TPID se-Kalsel untuk mengantisipasi dampak el-nino yang memicu kenaikkan harga-harga pangan. Apalagi, sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor produk pangan, sehingga mendorong apresiasi harga pangan di tingkat global.

Oleh sebab itu, Paman Birin menekankan tiga hal. Pertama integrasi data stok dan neraca pangan daerah untuk mengecek ketersediaan pangan. Karena melalui data stok ini dapat mengantisipasi kekurangan pangan disuatu daerah, dengan mendorong agar kerjasama antardaerah  terus ditingkatkan hingga ke level business to business  dalam rangka stabilisasi harga.

BACA JUGA :
2023, Pemko Banjarmasin akan Atur BPK/PMK

Kedua, selalu melakukan pengecekan ketersediaan stok pangan di pasar. Segera ambil tindakan dan keputusan yang diperlukan bila menemui kelangkaan suatu komoditas di pasar. Dalam konteks ini, perlu meningkatkan cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi musim kering berkepanjangan. Dan yang ketiga, optimalisasi penggunaan fiskal daerah untuk stabilisasi harga.

Selain itu, Paman Birin juga berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok pangan dengan terus mendorong inovasi di bidang pertanian dan peternakan agar lebih berkembang, seperti  inovasi budidaya padi apung dan program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Wahyu Pratomo menuturkan, ada beberapa hal yang harus dilanjutkan yaitu sinergi dan kolaborasi kebijakan pengendalian inflasi. Selain itu, dirinya terus mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan produktivas pertanian, serta optimalisasi peran dan fungsi masing-masing instansi dalam menjaga inflasi di Banua.(pr/klik)

Scroll to Top