klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Alokasi anggaran pemasangan aksesoris untuk mempercantik kawasan Siring Sungai Martapura atau Siring Tendean yang mencapai Rp 11 miliar, mendapat kritikan, dan anggarannya dinilai cukup besar.
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali F, angkat bicara terkait adanya kritikan proyek pemasangan aksesoris untuk mempercantik objek wisata di tengah kota Banjarmasin tersebut. Ia menjelaskan, anggarannya sudah disepakati dan dianggarkan dalam APBD Kota Banjarmasin Tahun 2023 ini.
“Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), proyek ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin,” ucapnya.
Terkait sampai sejauh mana perencanaan dan pelaksanaan proyek itu, Matnor Ali menegaskan sampai saat ini belum mengetahuinya. Namun, dewan memberikan persetujuan dilatarbelakangi semangat untuk mempercantik dan meningkatkan daya dukung pariwisata kota ini.
“Pemasangan aksesoris seperti air mancur, termasuk penerangannya, memerlukan anggaran cukup mahal. Alasan dewan menyetujui proyek ini adalah dalam rangka mendukung pengembangan kawasan strategis kota. Yaitu kawasan strategis dari sudut sosial dan budaya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Hilyah Aulia, usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPUPR, Jum’at (22/9/2023) lalu, menyatakan tidak pernah membahas anggaran untuk proyek aksesoris siring. Terutama pembuatan air mancur di Jembatan Pasar Lama.
Terkait alokasi anggaran yang digunakan, Hilyah mengatakan, sumber anggaran untuk proyek aksesoris objek wisata itu dicantumkan pada pagu anggaran pemeliharaan kawasan siring.
“Kita juga sempat kaget mengetahui alokasi anggarannya mencapai Rp11 miliar. Tapi sudah dijelaskan dan kita pun memaklumi,” pungkas Hilyah.(sin/klik)