klikkalimantan.com, MARTAPURA – Fenomena El Nino yang menyebabkan terjadinya musim kemarau lebih panjang dan kekeringan lahan pertanian, ternyata tak berpengaruh besar terhadap produksi panen padi di Kabupaten Banjar.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, seluas 923,5 hektare lahan pertanian terdampak kekeringan sepanjang 2023. Namun, hasil produksi padi di Kabupaten Banjar tidak terlalu terpengaruh.
“Hasil tersebut terdata hingga 18 Oktober kemarin, dan yang paling banyak terdampak di Gambut sebanyak 440 hektare,” katanya, Selasa (31/10/2023).
Kendati demikian, Nashrullah memastikan, ketersediaan pangan di Kabupaten Banjar tetap aman dan terpenuhi.
“Walaupun kekeringan, tapi hasil panen di Kabupaten Banjar tidak menurun dan tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Insya Allah ketersediaan pangan di Kabupaten Banjar tercukupi saja,” ucapnya.
Nashrullah menyebutkan, para petani di Kabupaten Banjar lebih suka kondisi lahan yang kekeringan seperti saat ini, dibandingkan saat terjadi bencana banjir yang menyebabkan gagal panen total.
“Kalau kekeringan, petani bisa menggunakan sistem pompa. Kalau banjir, nah itu pasti gagal,” katanya.
Selain terdampak kekeringan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar juga mencatat kurang lebih satu hektar lahan pertanian milik warga terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Tapi, untuk total data lahan pertanian yang terdampak Karhutla, saat ini kita masih belum punya,” pungkasnya.(zai/klik)