Tingkat Inflasi di Kalsel 2,79 Persen, Lebih Rendah dari Nasional 5,28 Persen

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
RAKOR-Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, drh Suparmi didampingi Bulog Kalsel, dan beberapa perwakilan SKPD Kalsel mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara daring di Ruang Comment Center Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kalsel.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARBARU-Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, drh Suparmi didampingi Bulog Kalsel, dan beberapa perwakilan SKPD Kalsel mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang secara rutin digelar oleh Kemendagri secara daring di Ruang Comment Center Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Senin (2/19).

Rakor sendiri dibuka oleh Inspektur Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir dan dilanjutkan paparan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini serta narasumber lainnya.

Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, drh Suparmi menyampaikan, inflasi di Kalsel pada Januari hingga minggu ketiga pada bulan Februari Tahun 2024 masih aman dan terkendali.

“Secara pertumbuhan dari tahun ke tahun atau year on year (YOY), inflasi di Kalsel pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,79 persen, lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 5,28 persen,” terang Suparmi.

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, kata Suparmi, bahkan terus menekankan upaya pengendalian inflasi di Banua. Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Selain itu, tambah Suparmi, Pemprov Kalsel juga terus mendorong upaya peningkatan produksi dan diversifikasi pangan. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga bahan makanan di Kalsel.

“Meski masih stabil, namun pemerintah daerah tak bisa bekerja sendiri dalam pengendalian inflasi ini. Kerjasama dan peran aktif dari semua pihak, termasuk Masyarakat sangat diperlukan,” kata Suparmi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini menyampaikan bahwa tingkat inflasi nasional pada minggu ketiga Februari 2024 tercatat sebesar 0,08 persen. Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan bulan Januari 2024 yang mencapai 0,28 persen.

BACA JUGA :
Pemkab Balangan Mitigasi Dampak Inflasi hingga Tingkat Desa

“Inflasi minggu ketiga Februari 2024 ini terkendali dan relatif rendah dibandingkan bulan Januari 2024,” kata Pudji

Dilanjutkan Pudji, bahwa inflasi tahun kalender (year-to-date) hingga minggu ketiga Februari 2024 tercatat sebesar 0,48 persen. Sementara itu, inflasi YOY pada periode yang sama tercatat sebesar 5,34 persen.

“Inflasi YOY masih di atas target inflasi 2024, yakni sebesar 3,0 persen, kurang lebih  1 persen. Namun, kami optimistis inflasi akan terus menurun pada bulan-bulan berikutnya,” tukas Pudji.(pr/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top