153 Pasien Dirawat Karena Ispa, Dinkes Belum Kantongi Data Ispa Dampak Karhutla

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
KABUT ASAP - Karhutla mulai berdampak kabut asap. Terutama di pagi hari, kabut asap pekat dengan bau menyengat. (foto: zai/klik)

klikkalimantan.com – Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) mulai berdampak pada terjadinya kabut asap. Terutama di pagi hari, kabut asap mulai pekat. Dalam beberapa hari terakhir, kabut asap bahkan menyelimuti hingga sore.

Imbas kabut asap, warga mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ispa). Data yang dihimpun klikkalimantan.com, pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, Juli – Agustus 2019, pasien penderita ispa 153 orang, 113 pasien dirawat jalan dan 20 pasien rawat inap.

Meski ratusan orang di Kabupaten Banjar positif menderita ispa, namum menurut Ikhwansyah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, sejak Juli hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi adanya pasien pasien penderita ispa dampak kabut asap.

“Penderita ispa memang terdata setiap hari. Namun, hingga saat ini belum ada data resmi pasien ispa dampak kabut asap karhutla,” kata Ikwansyah ditemui Jumat (6/9/2019).

Menurutnya, Dinkes Kabupaten Banjar bersama tim kesehatan dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) menggelar pertemuan menanggulangi dampak kabut asap bagi kesehatan masyarakat.

“Kepada pihak puskesmas, terutama yanh berada di wilayah rawan kabut asap seperti Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar agar menyediakan masker,” ujarnya.

Diimbau juga kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Jika perlu basahi masker dengan air sebagai salah satu cara terhindar ispa. (zai/klik)

BACA JUGA :
Kabupaten Balangan Ditetapkan Darurat Karhutla dan Kekeringan Tahun 2024!
Scroll to Top