klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan KB sedang berambisi merengkuh penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Berapa upaya telah dilakukan untuk merealisasi itu. Satu diantaranya dengan menyulap ruang publik menjadi tempat bermain ramah anak, lengkap dengan sarana dan prasarananya. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Mawar Lansia di Kelurahan Loktabat Selatan salah satunya.
Mengubah konsep RTH tematik yang sebelumnya diperuntukan bagi lansia, menjadi taman bermain ramah anak, menurut Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah Akbar bukan hal yang perlu dipermasalahan. Dengan catatan, taman lansia tersebut memang dinilai kurang dimanfaatkan dan dibutuhkan keberadaaanya.
“Namun jika memang keberadaanya masih dibutuhkan dan sangat penting, sebagai tempat berolahraga bagi lansia misalnya, menurut saya tentu jangan lah ya,” kata Fadliansyah ditemui belum lama tadi.
Ia menegaskan, upaya meraih penghargaan KLA kategori Nindya dengan cara mengubah konsep ruang publik tematik yang telah ada, dan menambahkan sarana dan prasarana bermain anak tetap harus berpegang pada prinsip keharusan yang memang mendesak dan unsur kemanfaatan. “Harus bergantung pada urgensi dan kemanfaatannya,” kata Fadliasnyah.
Seperti diketahui, Pemko Banjarbaru meresmikan Taman Mawar Lansia menjadi ruang bermain ramah anak pada 22 Februari lalu. Peresmian dihadiri Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin.
Dikatakan Aditya, keberadaan Ruang Bermain Ramah Anak salah satu poin penting dalam kemajuan daerah. Karena indikator pembangunan tak selalu soal fisik. “Tapi juga mental dan rasa aman bagi seluruh warga Banjarbaru khususnya anak-anak,” ujarnya.
Selain Taman Mawar Lansia, revitalisasi menjadi Ruang Bermain Ramah Anak juga akan dilakukan di Taman Van Der Piejl. Taman tersebut akan menjadi Taman Ramah Anak ketiga. Sebelumnya ada RTH Bumi Cahaya Bintang. (to/klik)