Sudah Sepekan Menumpuk, Sampah di Aliran Sungai Irigasi Tak Kunjung Dibersihkan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kurang lebih satu pekan, tumpukan sampah di aliran Sungai Irigasi, samping ruas Jalan Melintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, tak jauh dari kawasan Pasar Kindai Limpuar, dibiarkan berserakan hingga menyumbat aliran air sungai.

Bahkan warga setempat, yakni Ivy, pada 26 Maret kemarin mengatakan, akibat volume sampah terus bertambah tanpa dilakukan penanganan, menyebabkan rumah warga di samping bantaran sungai tersebut kerap didera bencana banjir luapan air Sungai Irigasi ketika turun hujan.

“Kami berharap permasalahan tumpukan sampah di sungai ini segera dilakukan penanganan. Sebab, selain menyebabkan banjir, tumpukan sampah ini juga menjadi tempat sarang nyamuk dan sumber berbagai penyakit,” ujarnya.

Kendati demikian, Idoy selaku Ketua RT13A memastikan sampah di Sungai Irigasi tersebut kerap dilakukan pembersihan secara bergotong royong. 

“Kita sering bergotong royong membersihkan sampah di sungai tersebut,” akunya.

Karena keberadaan Sungai Irigasi hanya berjarak sekitar 10 meter dengan bangunan Pasar Kindai Limpuar, kuat dugaan tumpukan sampah yang menyumbat aliran air sungai tersebut berasal dari limbah pasar. Padahal, sudah terpampang papan imbauan yang bertuliskan dilarang membuang sampah di sungai tersebut.

Bahkan, salah satu pedagang di Pasar Kindai Limpuar, yakni Ida, juga mencurigai bahwa masih ada pedagang yang nakal dan tetap membuang sampah seberangan ke aliran sungai, meski masih belum dapat memastikan.

“Saya pernah melihat orang yang membuang sampah ke sungai ini. Tapi saya tidak berani memastikan, apakah dari kalangan pedagang atau pengunjung di Pasar Kindai Limpuar. Tapi berdasarkan kantong plastik yang dibuang berisikan sampah dari limbah pasar,” katanya, Rabu (27/3/2024).

Padahal, lanjut Ida, tak jauh dari kawasan Pasar Kindai Limpuar sudah disediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk limbah pasar.

“Karena sudah dikenakan retribusi kebersihan sebesar Rp18.000 per hari, terkait sampah limbah pasar ini pedagang cukup menaruh di depan tokonya masing-masing, karena sudah ada petugas kebersihan. Tapi masih ada saja yang membuang sampah ke sungai,” ucapnya.

Menanggapi perihal tersebut, Ahmad Fauzan selaku Camat Gambut menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengkoordinasikan persoalan tersebut ke Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, untuk membantu menuntaskan persoalan tersebut.

“Memang harus ada kesadaran masyarakat untuk menangani perosalan sampah ini. Jadi tidak bisa juga selalu dilimpahkan ke DPRKPLH, karena kita tidak bisa selalu mengontrol masyarakat yang membuang sampah sembarang. Tapi kewajiban kita tetap mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang,” ungkapnya.

Terlebih, tambah Fauzan, program Jum’at Bersih masih dijalankan Pemerintah Kecamatan Gambut.(zai/klik)

 

BACA JUGA :
Operasi Zebra Intan 2020 Beralih Sasaran