klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) tetapkan 277 Desa dan 13 kelurahan di Kabupaten Banjar sebagai Kampung Keluarga Berkualitas (KB) pada Jumat (19/4/2024).
Seremonial launching Kampung KB tersebut ditandai dengan scanning tangan pada layar yang langsung dipimpin Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ramlan, Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Ketua TP PKK Hj Nurgita Tiyas di lantai II gedung Mahligai Sultan Adam Martapura.
Usai peluncuran Kampung KB, Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, Dian Marliana mengatakan, sebanyak 277 Desa dan 13 kelurahan tersebut telah ditetapkan Bupati Kabupaten Banjar sebagai Kampung KB.
“Peresmian Kampung Keluarga Berkualitas ini juga mendapat apresiasi dari BKKBN. Bahkan pemerintah pusat telah memberikan penghargaan sebagai Kabupaten Berkualitas. Karena Kampung KB yang ditetapkan di Kabupaten Banjar terbanyak di Indonesia,” ujarnya.
Dengan ditetapkannya Kampung KB, lanjut Dian, maka kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan program Bangga Kencana secara konvergensi bersama sektor lain sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung KB dapat berjalan lancar.
“Pembentukan Kampung KB tidak hanya tanggung jawab BKKBN, dan pembentukannya tidak hanya kualitas keluarga. Tapi dari semua sektor, baik kesehatan, pendidikan, sanitasi, jalan, dan jembatan yang ujungnya dapat menanggulangi permasalahan stunting di Kabupaten Banjar,” katanya.
Setelah peluncuran tersebut, Dinsos P3AP2KB memastikan akan segera menyusun jadwal kegiatan, baik untuk melakukan sosialisasi, pembentukan rumah data kependudukan, kelompok kegiatan (poktan), dan pembentukan kelompok kerja (pokja) Kampung KB. Terlebih, disemua tingkatan pihaknya sudah memiliki kader sebagai perpanjangan tangan di lapangan guna meningkatkan pengembangan keluarga yang lebih berkualitas, tentram dan bahagia.
“Kita tidak hanya didukung dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dari pusat, tapi juga ada ketersediaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024. Karena itu, setelah pembentukan Kampung KB ini diharapkan semua desa dan kelurahan dapat bekerja sama untuk mewujudkan pengembangan keluarga yang berkualitas,” harapnya.(zai/klik)