klikkalimantan.com, BANJARBARU – Aktifitas pengerukan tanah di kawasan Bukit Lentera, Kota Banjarbaru jelas melanggar aturan dan tak mengantongi ijin, alias ilegal. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Sirajoni menyebut, aktifitas penambangan jenis apapun tak lagi diperbolehkan di wilayah Kota Banjarbaru. Tak terkecuali penambangan bahan galian c.
“Saat ini, sudah tak dapat dibenarkan lagi aktivitas penambangan jenis apapapun di Kota Banjarbaru,” kata Sirajoni ditemui Jumat pekan lalu.
Apesnya, aktifitas ilegal di wilayah berbatasan Kelurahan Cempaka dan Kelurahan Sungai Ulin ini berdampak buruk pada lingkungan dan warga yang bermukim di kawasan tersebut. Terutama saat hujan mengguyur dalam hitungan jam.
Tak terserap lantaran tak ada lagi akar pepohonan yang tercabut akibat pengerukan, air serupa lumpur segera menggenang di cekungan-cekungan badan jalan dan sekitar perumahan warga. Saat hujan mengguyur dalam intensitas tinggi, tak jarang air bahkan masuk hingga pelataran dan teras rumah warga.
“Tentu berdampak. Meski tidak juga dapat dikategorikan banjir karena memang kawasan ini termasuk dataran tinggi,” kata Adi, salah seorang warga setempat ditemui, Sabtu (20/4/2024).
Diakuinya, kondisi tersebut imbas adanya aktifitas pengerukan tanah yang telah beroperasi sejak beberapa bulan lalu. “Sempat berhenti, tapi tak lama beroperasi lagi hingga saat ini,” ujarnya.
Dia berharap, ada solusi terbaik bagi warga atas adanya aktifitas tambang galian c tersebut. Karena kepastian terkait perijinan, Adi mengaku tak banyak mengetahuinya. “Harapannya ada solusi terbaik lah bagi warga. Karena memang warga merasakan dampaknya,” kaya Adi. (to/klik)
