Paman Birin Terima Penghargaan Pembangunan Daerah 2024 dari Presiden Jokowi di Jakarta  

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
FOTO BERSAMA-Presiden RI, Joko Widodo, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, dan kepala daerah lainnya saat berfoto bersama usai menerima PPD 2024 di JCC di Jakarta.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, JAKARTA-Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menerima penghargaan dari Presiden RI, Joko Widodo dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Senin (6/5).

Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024 adalah sebagai apresiasi kepada pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang telah berhasil dengan baik dalam perencanaan, pencapaian pelaksanaan, dan inovasi pembangunan di daerah masing-masing. PPD 2024 pun merupakan pendorong bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan yang lebih konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat diimplementasikan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariadi Noor mengatakan, Kalsel meraih penghargaan PPD 2024 berkat inovasi Sistem Integrasi Itik di Lahan Rawa dan Lahan Kering (Siti Hawa Lari) dari Pemprov Kalsel.

Program Siti Hawa Lari, menurut Ariadi, dinilai inovatif dalam pengembangan usaha dan agrobisnis budi daya itik. Berkat inovasi itulah yang mengantarkan Kalsel masuk dalam 12 provinsi terbaik dalam kategori inovasi program unggulan dan meraih juara 2 dalam kategori Siti Hawa Lari.

“Alhamdulillah, hari ini merupakan hari istimewa bagi Kalsel. Apalagi, selama kepemimpinan gubernur sebelumnya, Kalsel tak pernah mendapatkan predikat pembangunan daerah terbaik nasional nomor 2,” ujar Ariadi.

Keberhasilan Provinsi Kalsel dalam meraih kategori perencanaan dan pencapaian terbaik tingkat provinsi, terang Ariadi, bersama dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada peringkat I dan DKI Jakarta pada peringkat III.

“Kalsel akan terus berinovasi di berbagai sektor, seperti peternakan, perkebunan, perikanan, dan kelautan. Kita pula tak akan melupakan kearifan lokal, seperti program Siti Hawa Lari yang diterapkan di Kabupaten HSU dan HST, serta tanaman jeruk di Kabupaten Batola,” kata Ariadi.

Kadis Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi menambahkan,
program Siti Hawa Lari merupakan sistem integrasi itik di Lahan Rawa dan Lahan Kering, yang digagas oleh Pemprov Kalsel.

BACA JUGA :
Sambut Kedatangan Jokowi, Kesiapan Pasar Tradisional Astambul Sudah 100 Persen

“Inovasi ini tak hanya inovatif, tetapi juga memiliki keunggulan dalam segi produksi daging, telur, dan rasa,” tambah Suparmi.

Selain itu, menurut Suparmi, program ini tak hanya digemari masyarakat Kalsel, tetapi juga di seluruh Indonesia. Alasannya, Siti Hawa Lari memiliki keunggulan dalam produksi daging, telur, tekstur, dan rasa dagingnya itiknya.

“Ini merupakan kesempatan bagi Kalsel untuk mengangkat daerahnya sebagai sentra itik berkualitas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Siti Hawa Lari juga dapat menjadi potensi wisata baru di Kalsel,” tutur Suparmi.

Saat ditemui usai menerima penghargaan, Sahbirin Noor, biasa disapa Paman Birin  menuturkan, bahwa sinergitas yang kuat menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang efektif dan efisien, yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.

“Sinergitas pemerintah daerah dengan pemerintah pusat di Kalsel berjalan dengan baik. Ini terbukti dengan berbagai capaian yang telah diraih, seperti penghargaan yang baru saja kita terima ini,” tukas Paman Birin.(pr/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top