klikkalimantan.com, PARINGIN-Untuk menanggulangi penyakit menular harus mengutamakan aspek promotif dan preventif, sehingga dapat menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, kematian, membatasi penularan, dan penyebaran penyakit agar tak meluas antardaerah dan antarnegara yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa.
Plt Kadis Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Balangan, Ahmad Sauki mengatakan, penduduk yang mengalami penyakit diperlukan sebuah alat bantu yang dapat membantu serta mempermudah mengetahui penyebaran penyakit dengan melakukan tindakan yang cepat di dalam mengatasinya.
“Tindakan tersebut bisa berupa pencegahan dan pengobatan. Namun, di dalam pencegahan dan pengobatan perlu adanya pemetaan penyebaran penyakit pada suatu wilayah agar penyakit itu tak meluas ke daerah lain,” ujar Sauki di Paringin, Senin (29/7/2024).
Di dalam pemetaan penyebaran penyakit, tambah Sauki, maka sistem pelaporan kegiatan program akan menghasilkan data. Data itu perlu dicatat, dianalisis, dan dibuat laporan. Dan, data harus siap pakai, sehingga dapat dipresentasikan ke dalam bentuk tabel, grafik, atau dilaporkan dalam bentuk naratif.
“Data yang disajikan tersebut adalah informasi tentang pelaksanaan program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas. Sistem informasi geografis dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan memvisualisasikan data spasial, serta sistem informasi digunakan diberbagai bidang,” tutur Sauki.
Sebagai contoh, lanjut Sauki, pengolahan data penyakit ISPA dan Diare Balita yang sesuai dengan format yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel. Hal ini membuat analisis data yang dilakukan kurang optimal untuk kepentingan Masyarakat karena datanya hanya tersampaikan oleh provinsi saja dan tak terdesiminasikan kepada masyarakat luas
“Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu dilakukan langkah-langkah, di antaranya dengan mengembangkan sistem pelaporan dan membuat pemetaan penyebaran penyakit ISPA dan Diare Balita di Balangan, seperti inovasi bernama Perasaan di Tangkis (Peta Persebaran Penyakit ISPA dan Diare Balita Menggunakan Aplikasi QGIS),” imbuh Sauki.(pr/klik)