klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada 31 Juli 2024 lalu telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) penetapan dan pengesahan H Saidi Mansyur sebagai calon bupati dan Hj Yuliani sebagai calon wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banjar 2024.
Dikonfirmasi terkait SK penetapan dan pengesahan H Saidi Mansyur sebagai calon bupati dan Hj Yuliani yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Desa Cintapuri, Kecamatan Cintapuri Darussalam sebagai wakilnya. Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Banjar H Agus Maulana lebih menyerahkan ke Partai Golkar.
“Itu tergantung permintaan partai. Kalau Partai Golkar meminta Hj Yuliani mendampingi petahana pada Pilkada nanti, ya… Kita tunggu saja keputusan partai,” ujarnya usai gelaran Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Banjar ke-74 Tahun 2024.
Begitu juga terkait penetapan dan pengesahan H Saidi Mansyur sebagai calon bupati melalui SK yang terbitkan Partai Golkar.
“Apakah Petahana nanti tetap menginginkan wakil Habib Idrus Al Habsyie, karena sudah merasa cocok. Itu terserah mereka, dan kita tetap menunggu perintah partai. Yang jelas saat ini masih belum ada surat rekomendasi yang dikeluarkan Partai Golkar untuk bakal calon bupati selain petahana,” kata Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Banjar.
Diwaktu yang sama, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Banjar Akhmad Rizanie Anshari memberikan tanggapan positif dan apresiasi terhadap Partai Golkar yang memiliki kepercayaan yang sama, yakni merekomendasikan H Saidi Mansyur sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang akan diusung pada Pilkada 2024 mendatang.
“Artinya Partai Golkar memberikan kepercayaan kepada kader kami yang diusung sebagai calon bupati,” katanya.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Banjar periode 2019 – 2024 ini juga menegaskan, mengenai siapa bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi petahana pada Pilkada Kabupaten Banjar 2024 nanti sepenuhnya diserahkan ke petahana.
“Walau pun kaka Saidi Mansyur merupakan kader kami yang direkomendasikan sebagai calon bupati. Tapi, mengenai siapa wakilnya, tentu kita serahkan ke kader yang kami usung. Artinya Partai NasDem tidak ingin mencampuri keinginan partai lain,” tuturnya.
Bahkan, Akhmad Rizanie mengaku memahami keinginan Partai Golkar, karena perihal tersebut merupakan sinyal dari Partai Politik (Parpol). “Artinya, ketika Partai NasDem mengusung kader kami sebagai calon kepala daerah, keinginan Partai Golkar pun sama,” pungkasnya.(zai/klik)