klikkalimantan.com, BANJARBARU-“Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku, siapa saja yang mencintaiku, ia akan bersamaku di surga,” ujar Prof H Ahmad Hafiz Anshari AZ dikutip dari Hadits Riwayat (HR) Imam Arh-Thabrani di acara Gema Maulid 40 Malam Ke-32 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Sabtu (5/10/24), malam.
Hadits ini, kata Prof Hafiz, sebagai bukti kecintaan umat islam terhadap Nabi Muhammad Saw dan Allah SWT. Dan, itulah juga inti dari peringatan maulid Nabi Muhammad Saw 1446 H ini agar seluruh umat islam mengikuti sunahnya Rasulullah.
Seorang umat, jelas Prof Hafiz, harus menghidupkan sunnahnya Nabi Muhammad Saw dalam rutinitas kesehariannya. Dengan begitu, ganjarannya adalah surga Allah SWT. Betapa luar biasanya, nikmat dan indahnya gambaran surga ini, lebih indah dari bayangan siapapun.
Ditambahkan Prof Hafiz, bahwasanya sesuatu yang belum pernah dilihat, didengar dan bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya kepada manusia. Apalagi, wujud surganya Allah SWT, tidak ada penderitaan, tangisan air mata, pesakitan di sana.
“Di sana (surga) hanya ada kenikmatan semata. Kalau di dunia, banyak duit itu pusang tetapi kalau tidak punya duit, pusing. Ini menunjukkan bahwa dunia ini tidak nyaman untuk kita bertempat,” terang Prof Hafiz sambil mengajak para jemaah agar mengikuti sunnahnya Rasullullah.
Gema Maulid 40 Malam Ke-32 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin ini sendiri dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel, seperti Dinas PUPR Kalsel, DLH Kalsel, Disbunak Kalsel, BRIDA, Biro Kesra, dan RS Anshari Saleh Banjarmasin.
Untuk syair-syair maulid habsyi di malam itu, dikumandangkan oleh kelompok Grub Habsyi Jaassurur asal Kandangan, Kabupaten HSS. Sedangkan pembacaan ayat suci Alquran dilantunkan qori bernama Muhammad Rosyadi.
“Gema Maulid 40 Malam ini sebagai bukti kecintaan kita terhadap Rasulullah dan Allah SWT. Melalui acara ini, semoga dapat meningkatkan ketakwaan kita,” ucap Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Kabiro Organisasi Setdaprov Kalsel, Hj Galuh Tantri Narindra.(pr/klik)
