Kali Mati Dipenuhi Tumpukan Sampah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Menjadi salah satu visi misi H Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al Habsyie selama periode kepemimpinannya sebagai Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Banjar. Ternyata kondisi Kali Mati, yang membentang dari Desa Tunggul Irang Ilir – Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura masih saja dibanjiri tumpukan sampah.

Padahal, guna menanggulangi permasalahan sampah di Kabupaten Banjar, di masa periode kepemimpinan Saidi – Said Idrus telah menjanjikan salah satu programnya, yakni pembangunan 100 unit Tempat Penampungan Sementara (TPS). Faktanya, tumpukan sampah yang menyumbat aliran anak Sungai Martapura kembali terjadi, seperti di Kali Mati yang berada tepat di belakang kawasan Pasar Tradisional Martapura.

Dikonfirmasi terkait fenomena berulang tersebut, Lurah Murung Keraton Johansyah mengaku tidak mengetahui pasti dari mana sumber sampah berasal hingga menyumbat aliran air di Kali Mati

“Yang jelas tumpukan sampah ini terjadi pasca bencana banjir,” ujarnya pada Selasa (18/2/2025).

Melihat kondisi tersebut, Johan mewakili masyarakat berharap kondisi Kali Mati yang dipenuhi tumpukan sampah dapat ditanggulangi bersama instansi terkait. Bahkan Kelurahan Murung Keraton telah mengagendakan pertemuan bersama stakeholder terkait yang akan dilaksanakan pada 19 Februari 2025 untuk mengkoordinasikan lebih lanjut terkait penanganan sampah di Kali Mati.

“Selain dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH), Koramil, dan Polsek, kita juga mengundang Asisten II, tak terkecuali Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banjar untuk berhadir. Bahkan hari ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar hari ini terjun langsung ke lapangan,” ucapnya.

Di tengah kegiatan peninjauan, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPRP Kabupaten Banjar Andri Yunan Pratama juga mengaku belum bisa mengidentifikasi dari mana sumber sampah yang menumpuk di Kali Mati berasal.

BACA JUGA :
Guru Agama dan Mengaji di Kabupaten Banjar Terima Insentif

“Kemungkinan saat debit air tinggi sampah-sampah ini hanyut terbawa arus air hingga menumpuk di Kali Mati. Sampah terbawa arus air ini terjadi hampir menyeluruh, termasuk di kawasan perkotaan. Melihat kondisi saat ini kemungkinan kami akan melakukan kegiatan normalisasi secara manual,” katanya.

Kegiatan normalisasi secara manual di Kali Mati wilayah Kelurahan Murung Keraton dengan panjang 465 meter tersebut dilaksanakan bidang SDA dikarenakan bantaran Kali Mati dipadati bangunan dan rumah milik warga, bahkan sebagian bangunan ada yang berdiri hingga di atas aliran Kali Mati.

“Kita upaya dalam satu atau dua pekan ini kegiatan normalisasi secara manual dapat dilaksanakan. Karena, kalau menggunakan alat kita harus memikirkan manuver alatnya. Kita uji coba dahulu, jika memungkinkan secara manual terus kita lanjutkan,” ungkapnya.

Selain mengakui kegiatan normalisasi di Kali Mati hampir 10 tahun lamanya tidak dilakukan. Andri Yunan juga memastikan akan berkoordinasi terkait keberadaan bangunan di bantaran Kali Mati dengan Bidang Penataan Ruang dan Pengawasan Bangunan (Wasbang) Dinas PUPRP Kabupaten Banjar.

“Kami akan berkoordinasi di internal terlebih dahulu, sehingga upaya lebih komprehensif atau tidak setengah-setengah,” tutupnya.(zai/klik)