PUPR Pastikan Jembatan Banyiur Segera Diperbaiki, Gusti Yuli Rahman: Jangan Ditunda Lagi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Kondisi Jembatan Banyiur yang kembali rusak meski sudah diperbaiki awal 2024

klikkalimantan, BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin memastikan Jembatan Banyiur di Kecamatan Banjarmasin Barat akan segera dilakukan perbaikan.

Maklum saja, Jembatan Banyiur sempat dikeluhkan warga. Pasalnya, belum berumur setahun pasca diperbaiki awal tahun 2024 lalu, kondisinya sudah membahayakan lantaran di beberapa titik terklupas bahkan besi penahan jembatan terlepas.

“Tahun ini akan diperbaiki, karena masih masuk pemeliharaan,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, belum lama tadi.

Suri mengaku memahami jika kondisi jembatan membuat tidak nyaman bagi masyarakat maupun kendaraan yang melintas, terlihat pula semen cor yang terkelupas, hingga rangka besi bangunan jembatan menyembul keluar.

“Perbaikan ini demi memberikan kenyamanan bagi masyarakat serta pengendara yang melintas di atas Jembatan Banyiur,” katanya.

Ditanya wartawan, kenapa hal itu bisa terjadi padahal usia perbaikan jembatan belum sampai setahun? Suri demikian, sapaan wanita ini, juga tidak mengetahui pasti.

Namun menurut dia, ketika serah terima hasil pengerjaan dari kontraktor, kemudian dicek oleh jajarannya di lapangan, kondisinya bagus dan sesuai dengan ketentuan pekerjaan.

“Yang melintas di jembatan itu tidak bisa diketahui apa saja,” katanya.

Menyikapi hal itu, anggota DPRD Kota Banjarmasin Daerah Pemilihan (Dapil) 5  Banjarmasin Barat, Gusti Yuli Rahman mengatakan, langkah cepat perbaikan memang harus segera diambil.

Jika anggarannya sudah masuk dalam APBD murni dan sudah sesuai prosedur aturan yang berlaku, maka segeralah diperbaiki.

“Kalau anggarannya sudah ada, sebaiknya langsung dikerjakan saja, jangan ditunda-tunda lagi,” pintanya.

Gusti Yuli Rahman menegaskan, meskipun ruas jalan Banyiur tidak terlalu lebar, intensitas kendaraan bermotor cukup tinggi,  tapi menjadi akses utama bagi warga maupun pengguna lainnya ke dalam Kota Banjarmasin.

BACA JUGA :
Dulu Dielu-elu, Kini Rumah Pohon Porak Poranda

“Jalannya memang sempit, tapi intensitas lalulintasnya tinggi, karena menjadi akses keluar masuk warga. Serta jadi jalur alternatif dari Jalan Gubernur Subarjo atau Trisakti yang ingin menuju Kota Banjarmasin atau sebaliknya,” tandasnya. (sin/klik)