klikkalimantan.com, PARINGIN-Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Balangan, H Wahid Noor Fajeri mengatakan, pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah stunting melalui program gerakan orang tua asuh cegah stunting atau Genting.
Dikatakan Wahid, sapaan Wahid Noor Fajeri, program ini merupakan bentuk gotong royong untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat pada masyarakat di Kabupaten Balangan.
“Gerakan ini melibatkan banyak pihak untuk membantu keluarga yang berisiko stunting. Kita hendak memastikan bahwa setiap anak dapat tumbuh dengan baik, mendapatkan asupan gizi yang cukup, lalu dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat,” tutur Wahid di Parsel, Senin (24/2/25).
Program ini, jelas Wahid, merupakan bentuk inisiatif yang digagas oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar dalam rangka mendukung target Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia pada 2045 nanti.
“Sekarang ini, BKKBN tak hanya mengurus program Keluarga Berencana. Tapi juga terlibat dalam pencegahan stunting sebagai bagian dari pembangunan keluarga di Indonesia,” tambah Wahid.
Diungkapkan Wahid, memang kondisi saat ini menunjukkan tren positif dalam pengendalian angka kelahiran di Kalsel. Bahkan, rata-rata perempuan di daerah ini memiliki 2,2 anak, yang berarti sebagian besar keluarga telah memahami pentingnya keseimbangan jumlah anak di dalam keluarga.
“Program Genting pun menyasar ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan dari keluarga yang berisiko stunting. Bantuan yang diberikan dapat berupa uang dan makanan sebesar Rp15.000 ribu per hari yang akan diberikan secara berkelanjutan hingga anak berusia dua tahun,” imbuh Wahid.(pr/klik)