klikkalimantan.com – Teori yang mengatakan untuk mengikuti kontestan calon pimpinan daerah harus memiliki uang bermiliar rupiah, tak berlaku bagi pasangan calon independen dalam Pilwalikota Banjarbaru Edy Syaifuddin – Astina Zuraida.
Kepada klikkalimantan.com, Edy berkisah jika pada awal dirinya sempat down. Hal itu karena banyak rekan rekannya yang menganjurkan jangan coba coba ikut sebagai konstestan pilwalikota kalau tidak memiliki uang miliaran rupiah.
“Sempat ragu untuk maju, namun beberapa kawan menyakinkan untuk tetap maju demi membangun daerah,” cerita Edy yang matanya terlihat berbinar.
Kini lanjut Edy, dirinya bisa berkata uang bukan segala-galanya. Ikatan pertemanan menjadi solusinya.
“Saya terkejut, ternyata begitu kawan kawan mengetahui saya maju dalam Pilwali, mereka berbondong bondong datang membantu. Dan saat ini berkat ikatan pertemanan itu pula, persyaratan dukungan hampir purna,” ujarnya.
Di tempat lain, Bagas Ariestiansyah, menegaskan dia dan kawan kawan seperjuangan sudah sebulan ini bekerja keras untuk menyiapkan semua persyaratan pencalonan yang ditetapkan KPU.
“Alhamdulillah, dengan dana yang sangat minim sejauh ini pergerakan berjalan sangat lancar,” ujarnya sambil mengisap rokok panjang.
Senada dengan Edy, Bagas yang menjadi Ketua Tim Milenial Banjarbaru Bersinergi ini mengingatkan janganlah sesuatu itu dinila dengan uang. “Kami telah membuktikan, tanpa embel embel konpensasi uang dukungan terus mengalir,” katanya.
Tidak umum memang sebutnya, tapi itulah realitanya. Dimana setiap hari ratusan dukungan mengalir ke pasangan Edy – Astina.
Bagas pun tidak berani beranalisa mengapa semua itu bisa terjadi. Namun yang pasti, tim yang dipimpinnya saat ini tinggal menyempurnakan jumlah dukungan berupa foto copy KTP dan form dukungan. (yan/klik)