klikkalimantan.com – Terhitung sejak 27 Februari 2020, Dermaga Murung di Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar mulai disandari beberapa unit perahu mesin atau kerab disebut masyarakat Kalimantan Selatan ‘Perahu Kelotok’ yang memboyong sejumlah jamaah Haul Akbar ke-15 Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani pada, 29 Februari – 1 Maret 2020 pekan ini.
Menurut Ahmad Yani warga RT 7, Kelurahan Murung Keraton, sejak Kamis kemarin sudah banyak didapati perahu memuat jamaah Haul ke-15 Ulama kharismatik yang masyhur disapa Abah Guru Sekumpul yang bersandar di Dermaga Murung depan Mushalla Al Kautsar.
“Perahu kelotok yang pertama kali bersandar di Dermaga Murung ini yakni, perahu kelotok yang membawa jamaah Haul Abah Guru Sekumpul dari Katingan, Sampit, disusul jamaah dari Tamban, Kabupaten Barito Kuala, Bahaur, Kecamatan Aluh-Aluh,” ujar Yani pada, Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 17 wita.
Hingga saat ini, papar Yani, sudah sekitar 16 unit perahu kelotok yang membawa keberangkatan jamaah Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul telah bersandar, dan dipastikan jumlah tersebut akan bertambah hingga H menjelang kegiatan puncak pelaksanaan haul.
“Kemungkinan nanti malam, atau esok hari masih ada lagi jamaah yang datang baik jamaah dari Hulu Sungai dan daerah lainya. Karena bantaran Sungai Msrtapura di kawasan Dermaga Murung masih mampu menampung sekitar 200 – 300 unit perahu kelotok,” ucapnya pria yang rambutnya sudah nampak memutih.
Tak hanya itu, Yani pun mengaku, sebagian jamaah Haul ke-15 Guru Sekumpul yang datang menggunakan jalur sungai saban tahunya ia tampung di rumah kontrakan miliknya yang memiliki empat pintu. Dan, ketika hari H-nya lanjut berjalan kaki sekitar 1 kilometer menuju kawasan pusat kegiatan haul.
“Hampir 3 tahun terakhir ini sebagaian jamaah yang datang saya tampung di rumah kontrakan milik dengan kapasitas tampung 70 orang jamaah. Sudah tiga tahun berturut-turut pula, ketika menjelang Haul Abah Guru Sekumpul orang yang mengontrak ditempat saya pasti pindah, dan ini mungkin jalan saya untuk mendapatkan berkah ketika kegiatan haul dilaksanakan,” ungkap Yani yang nampak sangat bersyukur.
Di tempat yang sama, Yudi jamaah dari Katingan pun mengaku saban tahunya selalu menggunakan jalur sungai dan bersandar di Dermaga Murung, Kelurahan Murung Keraton untuk bisa berhadir dikegiatan Haul Abah Guru Sekumpul karena kecintaanya.
“Saban tahunya, meski tak memiliki sanak saudara di Kota Martapura. Saya bersama 6 orang jamaah lainya selalu datang untuk mengukuti kegiatan haul, tak terkecuali pada kegiatan Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul kali ini,” ungkap Yudi usai beranjak dari perahu kelotoknya.(zai/klik)