Warga Miskin di Kabupaten Banjar Bertambah

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BERTAMBAH - Jumlah warga miskin di Kabupaten Banjar bertambah. 2,70 persen di 2018 menjadi 2,72 persen di 2019. (foto: dok/klik)

klikkalimantan.com – Jumlah warga miskin di Kabupaten Banjar bertambah. Firman Jati Putra, Kepala Seksi (Kasi) Statistik dan Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar, pada 2018, jumlah warga Kabupaten Banjar hidup di bawah garis kemiskinan sebanyak 15.615 jiwa, 2,70 persen dari total jumlah penduduk.

Sedangkan di 2019, jumlah warga miskin bertambah menjadi 15.914 jiwa, atau 2,72 persen. “Bertambah sekitar 0,02 persen,” kata Firman ditemui klikkalimantan.com, Rabu (11/3/2020).

Meski demikian, menurut Firman bertambahnya jumlah warga miskin di Kabupaten Banjar terbilang kecil dan tak terlalu mengkwatirkan. Terlebih lagi, hal serupa juga terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. “Bahkan nasional. Dan jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalsel, jumlah dan persentase warga miskin di Kabupaten Banjar masih yang terendah,” kata Firman.

Firman Jati Putra, Kasi Statistik dan Sosial BPS Kabupaten Banjar

Menurutnya, naik turunnya jumlah warga miskin dipengaruhi sejumlah faktor. Beberapa di antaranya; inflasi yang memicu mahalnya harga sejumlah barang kebutuhan pokok, peningkatan pendapatan warga lebih lambat dibanding kenaikan garis kemiskinan.

Bisa juga pada saat pengukuran atau survei, warga atau penduduk sedang mengalami musibah, semisal ada anggota keluarga yang sakit atau gagal panen. “Karena dalam posisi sedikit di atas garis kemiskinan, dalam bahasa Banjar intil, gejolak tersebut membuat warga turun di bawah garis kemiskinan,” kata Firman.

Dipaparkan Firman lebih lanjut, data warga miskin diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi yang dilakukan BPS saban Maret di tiap tahunnya dengan parameter garis kemiskinan diukur dari angka pendapatan pendudukn per tahun. Di 2018, pendapatan penduduk untuk garis kemiskinan sebesar Rp400.081 per jiwa. Bertambah menjadi Rp429.422 di 2019.

“Warga miskin di Kabupaten Banjar umumnya berada tak jauh dari garis kemiskinan yang ditetapkan tersebut. Dan dalam kondisi tertentu, bisa saja yang semula berada di bawah garis, naik. Dan lagi kesenjangan antara warga miskin di Kabupaten Banjar tidak terlalu jauh,” kata Firman. (to/klik)

BACA JUGA :
Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, DPKP Ikut Pelatihan Penanganan Ular

Scroll to Top