PSBB Petani Terbedayakan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
IKAN - Salah seorang pedagang ikan di Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. (foto: zai/klik)

klikkalimantan.com – Wabah virus corona (covid – 19) sejauh ini dianggap bala yang begitu mengerikan. Namun dalam perjalanannya justru wabah ini memberikan dampak positif. Seperti yang terjadi di Kabupaten Banjar. Terutama menjelang pelaksaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Karena wabah yang tengah melanda dunia ini, sektor pertanian skala luas menjadi terbedayakan. Betapa tidak! Stok produksi yang dicanangkan jauh jauh hari untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan yang semula dihantui dinginnya permintaan pasar, kini terselamatkan.

Selasa (12/5) Sekda Pemkab Banjar M Hilman kepada Klik.kalimantan.com memaparkan, untuk pemenuhan kebutuhan Strategi Jaring Pengaman Sosial (JPS), pihaknya melalui instansi terkait lebih mengedapan pemberdayaan hasil pertanian di daerah sendiri.

“Dinas Ketahanan Pangan membuat gerakan membeli beras lokal dari petani. Dinas Peternakan juga melakukan pembelian telur dan ayam boiler dari kandang kandang lokal. Kemudian Dinas Perikanan juga telah memborong ikam nila dan patin segar budidaya lokal,” ungkapnya.

Dengan demikian ujarnya lebih jauh, diharapkan para pelaku sektor pertanian skala luas tersebut bisa terbedayakan.

Secara terpisah, Riza Dauly, Kadis Perikanan Kabupaten Banjar kepada wartawan mengabarkan pihaknya telah menyiapkan transaksi jual beli ikan nila dan patin segar dengan para pembudidaya ikan di Kecamatan Karang Intan dan Aranio.

“Begitu PSBB diberlakukan kami akan melaksanakan transaksi jual beli dengan para pembudidaya. Rencananya  membeli ikan segar sebanyak 2,7 ton. Yaitu ikan patin dan nila yang akan dibagikan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak selama pelaksanaan PSBB,” katanya Selasa (13/5/2020).

Dengan program ini kami berharap ujarnya lebih jauh, selain membantu masyarakat yang terdampak, juga membantu para pembudidaya ikan, agar dapat bertahan di tengah pandemi ini.

“Dari pantauan kami, kebanyakan para pembudidaya tengah mengalami kesulitan masarkannya. Alhamdulillah dengan program ini pembudidaya bisa terbantu,” jelas Dauly. (yan)

BACA JUGA :
Kunker, Rapat Bamus DPRD Batal Terlaksana