Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Sektor usaha pengiriman logistik dan distribusi (expedisi) sempat melorot di awal-awal merebaknya Virus Corona di Indonesia. Untungnya, kondisi tersebut berangsur-angsur pulih, dan kini omsetnya bahkan mulai naik.
Saat ini, sektor pengiriman barang khususnya dari Pulau Jawa dan Sumatera ke Kalimantan Selatan, sudah merangkak naik 40 persen. Hal ini disebabkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah tidak dilaksanakan lagi.
Pengaruh terbesar yang berdampak pada turunnya pengiriman barang ke Banjarmasin yakni diberlakukannya PSBB di Jakarta, khususnya Pasar Tanah Abang.
“Usaha expedisi sempat mengalami penurunan. Tapi, setelah PSBB tidak diperpanjang lagi, ada kenaikan 20 persen. Menurut versi kami, saat ini perputaraan ekonomi di Kalsel ada kenaikan 40 persen, masih ada minus 60 persen ,” ucap Owner PT Lintas Jawa Group, Saut Nathan Samosir, saat ditemuai Klikkalimantan.com, Kamis (16/7).
Untuk mengantisifasi biaya operasional yang besar pada saat terjadinya penurunan ini, Saut mengatakan pihaknya terpaksa merumahkan karyawannya hingga 50 persen sejak 1 April 2020 lalu.
“Sampai saat ini mereka belum bisa kita pekerjakan kembali. Kecuali jika kondisinya sudah naik mencapai 70 sampai 75 persen, baru kita panggil lagi mereka untuk bekerja,” kata pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) atau Indonesia Logistics and Forwaders Association (ILFA) Kalimantan Selatan ini.
Saut berharap, pada masa pemberlakukan New Normal dan dibukanya kembali Pasar Tanah Abang meski tidak seluruhnya, diharapkan secara bertahap terus mengalami kenaikan apalagi mendekati perayaan Hari Raya Idhul Adha.
“Kita berharap terus ada kenaikan, yang tadinya 40 persen naik ke 50 persen. Kita tidak bisa memprediksi kapan normal kembali. Bagi kami kalau Pasar Tanah Abang dibuka 100 persen, maka ekenomi di Banjarmasin bisa mengarah ke normal, ” harapnya. (sin/klik)