klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sebanyak 1.799 pengendara kendaraan bermotor baik roda dua atau lebih yang melanggar aturan tata tertib dalam berlalulintas telah terjaring pada gelaran Operasi Patuh Intan 2020, yang dilaksanakan jajaran Polres Banjar selama 14 hari terhitung sejak 23 Juli hingga 5 Agustus 2020.
Demikian diungkapkan Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polres Banjar, AKP Faizal Rahman, melalui AIPDA Wendy YP dari Badan Urusan (Baur) Tilang Polres Banjar.
“Selama Operasi Patuh Intan digelar hingga menuju pungkas sekarang ini, jumlah pengendara yang melanggar aturan tata tertib berlalulintas yang kami tindak sebanyak 1.799,” ujar AIPDA Wendy kepada klikkalimantan.com dan beberapa awak media lainya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/8/2020).
Dari 1.799 pelanggaran yang ditindak tersebut, papar AIPDA Wendy, aturan tata tertib dalam berlalulintas yang paling banyak dilanggar pengendara. Yakni, tidak membawa berkas kelengkapan surat-menyurat kendaraan bermotornya.
“Pelanggar yang tidak membawa kelengkapan surat kendaraan bermotornya terdata sebanyak 477 pelanggaran. Data ini juga hasil dari Operasi Simpati Stasioner skala kecil kita. Sedangkan pengendara yang tidak mengenakan helm terjaring sebanyak 206 pelanggar, penumpang yang tidak mengenakan helm terjaring sebanyak 202 pelanggar, dan terdata sebanyak 231 pelanggar untuk kapasitas muatan,” bebernya.
Terkait pelanggaran pengendara melawan arus, lanjut AIPDA Wendy, masih banyak didapati khususnya di Jalan A Yani depan gerbang utama Masjid Al Karomah, dan di kawasan Jalan A Yani depan Pasar Kindai Limpuar, Kecamatan Gambut, yang dinilai sangat rawan.
“Pelanggaran melawan arus dan memotong jalan tercatat sebanyak 126 pelanggaran. Sedangkan untuk lampu utama siang hari, terdata sebanyak 199 pelanggaran. Kendaraan bermotor tanpa kelengkapan tercatat sebanyak 89 pelanggaran, serta menggunakan handphone saat berkendara sebanyak 86 pelanggaran. Namun, untuk pelanggaran lampu utama pada malam hari lebih sedikit dibandingkan siang hari yakni hanya tercatat sebanyak 13 pelanggaran, dan pelanggaran menggunakan lampu Strobo sebanyak 43 pelanggaran,” ucapnya.
Tak hanya itu, AIPDA Wendy pun mengungkapkan, untuk pengendara di bawah umur terjaring sebanyak 71 orang. Pengendara yang melanggar marka jalan dan rambu-rambu lalulintas terjaring sebanyak 39 orang.
“Tidak mempunyai kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) terjaring sebanyak 17 orang pengendara. Sedangkan terkait pengendara yang tidak mengenakan masker sebagai protokol kesehatan Corona Virus Disease (Covi-19) yang kami tegur sebanyak 1.141 orang pengendara, dan setiap harinya sekitar 20-30 orang pengendara yang tidak mengenakan masker selalu kami tegur dan berikan imbauan,” ujarnya.
Dengan digelarnya Operasi Patuh Intan 2020 yang lebih mengedepankan represif (penindakan) terukur bagi pelanggar lalulintas, tanpa mengesampingkan kegiatan preemptif (pembinaan), preventif (pencegahan), dan lebih selektif prioritas, serta mengedepankan tindakan kepolisian yang humanis dan 3S (Senyum, Sapa, Salam) tersebut, jelas AIPDA Wendy, jajaran Kepolisian pun telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang berhasil kita amankan, yakni 1.072 keping SIM, 672 STNK, dan 54 unit kendaraan bermotor roda dua, serta 1 unit roda empat. Untuk persentasi penindakan operasi kali ini, memang terjadi penurunan sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil menjaring sekitar 40.000 pelanggaran. Mengingat, pada operasi kali ini kita berada di tengah pandemi covid-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19,” pungkasnya.(zai/klik)
