klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar, telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 319 orang yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum dan perahu motor (kelotok) di bantaran Sungai Martapura yang terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Realisasinya penyaluran BLT sebesar masing-masing Rp200.000 per orang dari alokasi dana sharing Pemkab Banjar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tersebut ditandai dengan dilakukannya penyerahan BLT secara simbolis oleh Wakil Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, kepada sejumlah sopir angkutan umum di teras belakang kantor Dishub Kabupaten Banjar, Rabu (19/8/2020).
Atas realisasi BLT tersebut, Kepala Dinsos Kabupaten Banjar, H Achmadi, menyatakan sangat bersyukur. “BLT untuk sejumlah sopir angkutan umum dan perahu kelotok tersebut memang merupakan program awal dari Pemprov Kalsel, dan hari ini merupakan penyaluran BLT yang pertama kalinya untuk para sopir,” katanya kepada klikkalimantan.com
Tak hanya itu, Achmadi pun memastikan, terkait BLT untuk sejumlah sopir angkutan umum dan kelotok tersebut, Pemprov Kalsel telah menyiapkan anggarannya untuk tiga bulan ke depan.
“Jadi, apakah terkait BLT ini ada lagi untuk tahap selanjutnya, kita tunggu dulu kemampuan daerah bagaimana? Kalau Pemprov Kalsel telah menyiapkan dana Rp100.000 untuk tiap orang yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum,” ujarnya.
Harapan serupa juga diungkapkan salah seorang sopir angkutan umum, Ahmad Heriayadi, yang tergabung dalam Asosiasi Solidaritas Abdiasa (ASA) Sopir Teladan.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya BLT untuk para sopir angkutan umum yang terdampak pandemi Covid-19, yang disalurkan Pemkab Banjar melalui Dinas Sosial dan Dishub Kabupaten Banjar. Mudah-mudahan ada lagi BLT untuk tahap berikutnya bagi sopir angkutan umum dan perahu kelotok ini, mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir di Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Perlu diketahui, jauh sebelumnya yakni pada Mei 2020 lalu, sejumlah sopir angkutan umum, termasuk yang tergabung dalam ASA Sopir Teladan mempertanyakan bantuan sosial dari Pemkab Banjar selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di enam kecamatan. Mengingat, selama pandemi Covid-19 penghasilan sopir angkutan umum kian merosot, terlebih dengan diterapkannya PSBB yang digadang-gadang memutus matarantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar.(Zai/klik)
