klikkalimantan.com, MARTAPURA – Kasus dugaan penganiayaan terhadap Mahyudi dari Tim Relawan paslon Bupati-Wakil Bupati Banjar H Rusli – Muhammd Fadhlan Asy’ari, yang dilakukan oleh tim relawan paslon lainnya, akhirnya berujung damai.
Awal Agustus 2020 lalu, jajaran Polres Banjar menerima laporan kasus dugaan penganiayaan terhadap Mahyudi yang mengaku sebagai Tim Relawan dari bakal pasangan calon (Paslon) Bupati – Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banjar 2020, yakni duet H Rusli – Muhammad Fadhlan Asy’ari (Guru Fadhlan).
Laporan dugaan penganiayaan yang dilayangkan Mahyudi, warga Desa Pasar Baru, Kecamatan Sambung Makmur, pada 12 Agustus 2020 lalu tersebut, lantaran dirinya tak terima karena telah dianiayaa oleh terlapor berinisial (J) yang mengaku sebagai salah satu tim relawan dari duet bakal Paslon Bupati – Wakil Bupati lainya pada Pilkada Kabupaten Banjar 2020.
Tak hanya sampai di situ, pada 13 Agustus 2020 lalu pun, H Rusli membenarkan bahwa Mahyudi merupakan tim relawannya, dan menyayangkan atas insiden yang semestinya tidak terjadi tersebut.
“Iya betul, korban adalah relawan kami. Sebelum melaporkan peristiwa tersebut ke polisi, korban juga sudah melaporkan kepada kami,” kata H Rusli yang kini menduduki kursi anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), beberapa waktu lalu kepada sejumlah awak media.
Setelah lama tak terdengar, sudah sejauh mana proses penanganan kasus dugaan penganiayaan, serta hasil visum Mahyudi yang mengaku telah dianiaya tersebut, klikkalimantan.com pun kembali melakukan konfirmasi ulang pada Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Banjar, AKP Rizky Fernandes, melalui pesan singkat via WhatsApp, Rabu (9/9/2020).
“Hasil visumnya hanya ringan saja, atau masuk kategori penganiayaan ringan. Jadi, kedua belah pihak pun sudah melakukan perdamaian, dan sudah tidak ada masalah lagi,” jawab AKP Rizky, singkat.
Ketika ditanyakan kapan hasil visum tersebut diterbitkan, dan kapan hari, tanggal, waktu proses perdamaian antar dua belah pihak, mengingat kasus tersebut sudah sampai dipolisikan, AKP Rizky pun mengaku sudah lupa.
“Sudah lama damainya, dan hasil visumnya pun sudah lama keluar. Kapan waktunya saya kurang hafal ingat,” ujarnya.
Ketika lanjut ditanya apakah hasil visum dan proses damai telah berlangsung di penghujung Agustus 2020? AKP Rizky pun hanya bisa memperkirakannya.
“Ia sekitar bulan Agustus, kalau tidak salah,” tutupnya.(Zai/klik)
