klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pasca diguyur hujan deras sejak pukul 03.00 Wita dini hari hingga pukul 15. Wita. Air sungai di Desa Pasar Jati, Kecamatan Astambul kembali meluap.
Padahal, pada 1 Februari 2023 lalu, warga di Desa Pasar Jati mulai merasa lega. Sebab, ketinggian air banjir akibat luapan sungai aliran Riam Kiwa yang menyebabkan sebanyak 98 unit rumah warga yang dihuni 106 Kepala Keluarga (KK), dan Masjid Jami Baital Izzati Pasar Jati yang terendam banjir berangsur surut hingga kering.
“Pasca diguyur hujan, air sungai kembali meluap, dan mulai merendam beberapa titik ruas jalan. Kenaikan air agak cepat, sebelumnya ruas Jalan Pasar Jati di RT05 belum terendam. Saat ini sudah ada beberapa titik yang terendam,” ujar salah satu warga di Desa Pasar Jati, Mahli sekitar pukul 23.00 Wita.
Bahkan, salah satu warga di RT02, Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura juga mengungkapkan hal serupa. Namun, ketinggian air banjir tidak seperti saat pelaksanaan Haul ke-18 Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) yang digelar pada, 29 Januari 2023 kemari yang mencapai hingga 50 Cm.
“Air banjir kembali menggenang rumah saya setinggi 5 Cm. Bahkan, beberapa titik ruas jalan kembali di genangi air,” ucapnya.
Dilain sisi, Alipudin selaku Camat Pengaron memastikan untuk ketinggian air di wilayah Kecamatan Pengaron masih aman.
“Sementara situasi masih aman,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp.
Ketika ditanya apakah sudah mendapat laporan dari beberapa Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan Pengaron terkait up date ketinggian air sungai. Alipudin mengaku masih belum ada laporan.(zai/klik)