Tips Pola Makan Selama Ramadhan Ala Ahli Gizi RSD Idaman Banjarbaru

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
MAAG - Menjaga pola makan salah satu kunci terhindar dari penyakit maag saat berpuasa di bulan Ramadhan. (foto: net/klik)

klikkalimantan.com, BANJARBARU – Maag, penyakit lazim diderita saban melaksanakan puasa Ramadhan. Perubahan pola makan menjadi musabab utama timbulnya penyakit dipicu produksi asam berlebih dalam lambung ini jika tidak dibarengi pola makan yang benar.

Menghindari itu terjadi, Nadia Susiyana, Ahli Gizi pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru berbagi tips. Pertama, hindari mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan tetap jaga jumlah asupan dengan membagi porsi makanan menjadi lima bagian.

Detil disebutkan Nadia lima porsi yang dimaksud. Yakni, kudapan takjil yang mengandung 10 persen dari kalori harian; makanan berbuka puasa yang mengandung 30 persen dari kalori; kudapan setelah Salat Tarawih sebesar 15 persen kalori harian; makanan sahur sebesar 30 persen dari kalori harian; dan kudapan jelang imsak sebesar 15 persen kalori harian.

Sedangkan untuk menu makanannya, kata nadia, dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Tentunya dengan tetap memperhatikan berbagai pantangan jika ada penyakit tertentu. “Misalnya saja, bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease, asam lambung naik), sebaiknya memilih menu yang memiliki kandungan lemak rendah dan disajikan dalam porsi kecil secara bertahap,” beber Nadia.

Nadia sangat merekomendasikan untuk mengonsumsi banyak protein. Karena makanan sumber protein seperti tahu, tempe, telur dan pangan hewani lainnya ini dapat membantu meningkatkan rasa kenyang.

Selain itu, ia juga menganjurkan untuk rutin mengonsumsi sayur dan buah karena mengandung serat tinggi yang dapat memberikan rasa kenyang. Karena, secara otomatis bisa membantu untuk menghindari asupan kalori berlebih terutama saat berbuka ataupun sahur.

“Sebaiknya juga membatasi makanan dan minuman yang terlalu manis, yang mengandung gula tinggi. Karena dapat menyebabkan kadar gula darah naik melonjak secara mendadak, jika sudah begitu dampaknya bisa lemas dan mengantuk,” jelas Nadia.

BACA JUGA :
Perkimtan Perkuat Administrasi Pertanahan dengan Aplikasi

Jika terlalu banyak makan makanan yang tinggi lemak atau tinggi gula, kata Nadia, dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman karena tubuh susah mencernanya.

Ia menegaskan, sangat disarankan memilih makanan yang bergizi seimbang. Menu makanannya pun harus lengkap, mulai dari sumber karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Makanan lengkap ini seperti makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, dan utamakan makanan sumber protein dan serat.

“Kemudian, atur porsi dan waktu makan. Ketika berbuka, makan takjil dahulu, lalu berikan jeda sebelum makanan utama. Dan yang pasti, pastikan minum air putih yang cukup,” pungkasnya. (to/klik)

Scroll to Top