klikkalimantan.com, MARTAPURA – Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang jatuh pada 19 Juli 2023 Masehi, warga Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, menggelar kegiatan keagamaan ‘Basalamatan’ di bantaran sungai dekat pematang sawah pada pukul 16.00 Wita, kemarin.
Uniknya, usai memanjatkan doa kepada Al Khaliq sebagai wujud rasa syukur di bulan pertama dalam kalender Hijriah, yakni bulan Muharram, warga setempat terlebih dahulu mengumpulkan sebanyak 41 macam kue atau wadai khas Banjar, lauk-pauk, serta sayuran. Semuanya dikumpulkan di atas miniatur perahu (jukung) yang terbuat dari pelapah pohon rumbia dengan nama ilmiah metroxylon sagu yang dipenuhi hiasan pernak-pernik.
Pelepasan miniatur perahu atau ‘Melabuh Jukung’ ke sungai yang sudah menjadi tradisi turun-temurun warga di Desa Limamar saban Tahun Baru Islam tersebut tentunya harus dipimpin Kepala Desa (Kades/Pambakal) setempat, disaksikan para tokoh dan semua lapisan masyarakat Desa Limamar.
“Kegiatan basalamatan yang diisi dengan acara Melabuh Jukung ke sungai ini sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Limamar turun-temurun dengan sajian 41 macam jenis kue khas Banjar dan sajian lainnya,” ujar salah satu warga Desa Limamar, yakni Musyawarat, Selasa (18/7/2023).
Karena itu, lanjut politisi Partai Gerindra ini lebih jauh, siapa pun yang menjabat sebagai Pambakalnya, ketika 1 Muharram harus menggelar kegiatan basalamatan, sekaligus sebagai upaya melestarikan budaya masyarakat Banjar. Kali ini Syaiful Akrabin yang menggelar acara basalamatan selaku Pambakal Desa Limamar.
SSelepas shalat Magrib, warga berkumpul di Masjid untuk membaca doa akhir dan awal tahun. Semua kegiatan ini dilaksanakan masyarakat setempat sebagai upaya menolak bala dan meminta perlindungan kepada Allah SWT. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemotongan satu ekor kambing,” ucapnya.(zai/klik)
